 |
Ilustrasi orang berdoa (Foto: Pexels) |
Salah satu bulan yang memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam adalah bulan Syaban. Bulan Syaban adalah bulan yang di dalamnya terdapat banyak amalan yang bisa dilakukan untuk menambah pahala selama diberi waktu hidup di dunia.
Nisfu Syaban atau malam pertengahan bulan Syaban merupakan malam yang memiliki keistimewaan di mana terdapat 300 pintu rahmat dan ampunan dari Allah SWT yang dibuka. Oleh karena itu, pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dianjurkan untuk banyak-banyak melakukan amalan mulai dari sholat hingga berpuasa.
Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban dan pada tahun 2023, malam Nisfu Syaban jatuh pada hari Rabu, 8 Maret 2023. Pada tanggal tersebut, umat Islam bisa melaksanakan puasa sunnah Syaban.
Ada beragam amalan di malam Nisfu Syaban yang disarankan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain puasa sunnah Syaban, umat Islam juga bisa melakukan berbagai amalan lainnya seperti salat sunnah, membaca Al-Quran, berzikir, dan lain sebagainya.
Meskipun puasa sunnah Nisfu Syaban tidak diwajibkan, namun amalan-amalan pada malam Nisfu Syaban memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.
Malam Nisfu Syaban diterjemahkan sebagai malam pengampunan dosa, malam berdoa, dan malam pembebasan. Oleh karena itu, pada malam tersebut dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada bulan Syaban sebagai amalan yang baik untuk menambah pahala di mata Allah SWT.
Doa Malam Nisfu Syaban dalam Bahasa Arab dan Artinya:
bacaan doa Nisfu Syaban lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Arab-Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.'
Niat Puasa Nisfu Syaban
Adapun untuk lafadz bacaan niat puasa Nifsu Syaban adalah sebagai berikut :
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya:
"Saya berniat berpuasa bulan Syakban sunnah karena Allah Ta'ala."
Tiga Amalan pada Malam Nisfu Syaban:
1. Memperbanyak Doa:
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Rahmat Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)."
2. Membaca Dua Kalimat Syahadat sebanyak-banyaknya:
Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban.
3. Memperbanyak Istighfar:
Istighfar berarti memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi di masa yang akan datang.
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan bagi siapa saja yang memohon ampun dan bertobat dengan tulus hati.
Memperbanyak istighfar sangat dianjurkan terutama di malam Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang penuh berkah dan keutamaan di mana Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya kepada hamba-Nya yang bertobat dengan tulus hati.
Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, dalam kitabnya Madza fi Sya’ban, menyarankan untuk memperbanyak istighfar pada malam Nisfu Syaban. Dengan memohon ampun kepada Allah SWT, diharapkan dosa-dosa yang telah dilakukan bisa diampuni dan kita bisa memulai lembaran baru dalam hidup kita.[]