24 C
id

Empat Warga Palestina Tewas dalam Serangan Tentara Israel di Jenin, Tepi Barat

Empat Warga Palestina Tewas dalam Serangan Tentara Israel di Jenin, Tepi Barat
Warga membawa jenazah orang Palestina yang tewas dalam serangan Israel pada hari sebelumnya, selama upacara pemakaman di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, pada tanggal 16 Maret 2023. (Foto: AFP)
PALESTINA - Empat orang Palestina, termasuk seorang remaja laki-laki, tewas dalam serangan tentara Israel di dekat kota Jenin di Tepi Barat pada hari Kamis, menurut pejabat Palestina. Serangan itu merupakan insiden kekerasan terbaru dalam setahun di wilayah tersebut.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa pasukan mereka beroperasi di kota Jenin pada Kamis dan telah membunuh dua anggota kelompok Jihad Islam yang dicari serta seorang warga Palestina lainnya yang mencoba menyerang pasukan dengan linggis.

Jenin adalah salah satu wilayah di Tepi Barat yang telah menjadi sasaran serangan Israel yang intensif selama setahun terakhir karena ketegangan atas harapan kenegaraan Palestina yang telah lama terhenti telah meningkat.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 23 orang lainnya terluka dalam serangan di Jenin pada Kamis, di mana lima di antaranya mengalami luka serius. Tiga orang yang tewas diidentifikasi sebagai Youssef Shreem, 29, Nidal Khazim, 28, dan Omar Awadin, 16. Identitas keempat tidak segera diketahui.

Sebuah video amatir yang diambil oleh orang-orang di Jenin menunjukkan kerumunan warga Palestina mengelilingi sebuah mobil yang diduga dibawa oleh orang-orang yang membawa pasukan Israel yang menyamar. Dalam video yang diposting di media sosial, kerumunan orang mengepung mobil tersebut dan melemparkan benda ke arahnya. Beberapa tembakan terdengar dan kerumunan mulai bubar. Klip lain muncul untuk menunjukkan kendaraan militer Israel menarik mobil itu.

Mahmoud al-Saadi dari Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa "sebuah unit rahasia Israel menyerbu jalan Abu Bakr di pusat kota."

Tentara Israel mengatakan bahwa tentara dan orang bersenjata saling tembak, dan tentara diserang dari batu. Militer Israel melaporkan tidak ada personel militer yang terluka dalam insiden tersebut.

Serangan ini terjadi beberapa hari sebelum pertemuan yang direncanakan antara pejabat Palestina dan Israel pada hari Minggu di resor Mesir Sharm el-Sheikh untuk membahas pengurangan ketegangan menjelang bulan puasa Ramadhan.

Kelompok Palestina Hamas, yang memerintah di Jalur Gaza yang diblokade Israel, menyebut serangan terbaru itu sebagai "kejahatan" dan memperingatkan bahwa serangan itu tidak akan "tidak dijawab".

Kekerasan di Tepi Barat meningkat sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menjabat pada bulan Desember dalam koalisi pemerintahan dengan sekutu Yahudi ultra-Ortodoks dan ekstrem kanan. Pemerintah Netanyahu, yang saat ini diadili atas tuduhan korupsi, telah berjanji untuk melanjutkan perluasan pemukiman ilegal di Tepi Barat.

Kematian pada hari Kamis membuat jumlah warga Palestina yang terbunuh sejak awal tahun menjadi 83 orang karena Israel telah meningkatkan serangan penangkapan di Tepi Barat. Sekitar 14 orang Israel dikatakan dibunuh selama periode yang sama.

Kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengecam serangan tersebut dan menegaskan bahwa mereka akan membalas tindakan Israel. Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan kejahatan dan merupakan bagian dari serangkaian tindakan agresif yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.

Kekerasan di wilayah tersebut meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pemerintahan Netanyahu kembali menjabat pada bulan Desember 2022. Pemerintahan tersebut telah berjanji untuk melanjutkan perluasan pemukiman ilegal di wilayah Tepi Barat yang diduduki, meskipun mendapat kecaman keras dari masyarakat internasional.

Sejak awal tahun 2023, sedikitnya 83 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di wilayah Tepi Barat. Sedangkan 14 orang Israel juga dilaporkan tewas selama periode yang sama. Jumlah kematian ini menjadikan putaran kekerasan saat ini sebagai salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir antara Israel dan Palestina di wilayah Tepi Barat.

Orang-orang Palestina memperjuangkan wilayah-wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sebagai wilayah mereka untuk negara merdeka Palestina di masa depan. Namun, Israel masih terus melakukan tindakan agresif dan merampas wilayah tersebut, sehingga konflik antara kedua belah pihak terus berlanjut.[]

Ohya, Sahabat Pembaca.. Jika kalian punya cerita unik, artikel menarik, tips berguna atau pun berita kejadian terkini, Silakan kirim ke Admin Acheh Network..!!
Whatsapp:
0812-6537-7302 (Pesan saja/tidak menerima panggilan telepon)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Tinggalkan Komentar Anda

Iklan

REKOMENDASI UNTUK ANDA