183 Imigran Etnis Rohingya Terdampar di Aceh Timur Setelah Ditinggalkan Kapal Pengangkut di Laut

Senin, 27 Maret 2023

183 Imigran Etnis Rohingya Terdampar di Aceh Timur Setelah Ditinggalkan Kapal Pengangkut di Laut

Imigran Etnis Rohingya Terdampar di Aceh Timur setelah Ditinggalkan Kapal Pengangkut di Laut
Imigran etnis Rohingya ditinggalkan kapal pengangkut. (Foto: tangkapan layar via AJNN)
IDI RAYEUK - Sebanyak 183 imigran Etnis Rohingya dilaporkan tiba di Pantai Kuala Gampong Matang Pelawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada Senin, 27 Maret 2023, sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka menggunakan kapal motor kayu dan saat hendak mendarat, terpaksa berenang ke bibir pantai sehingga pakaian mereka basah, seperti yang dijelaskan oleh Keuchik Matang Pelawi, Safwadi.

Menurut Safwadi, warga sekitar tidak mengetahui kedatangan para imigran tersebut hingga beberapa orang dari mereka mendatangi masjid. Baru kemudian, masyarakat sekitar mengetahui adanya kedatangan imigran Rohingya setelah beberapa orang dari mereka datang ke masjid.

Setelah menurunkan para imigran di Pantai Kuala Matang Peulawi, kapal yang membawa mereka langsung meninggalkan lokasi tersebut dan kembali melaut. Safwadi sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat keamanan untuk membantu pengamanan dan pendataan para imigran. Saat ini, para imigran telah diisolasi di ruang balai desa untuk mencegah penularan penyakit dan kaburnya mereka dari lokasi penampungan sementara.

Berdasarkan data yang dihimpun dari lokasi penampungan sementara, para imigran terdiri dari 96 laki-laki dewasa, 60 perempuan dewasa, lima anak-anak wanita, dan 22 anak-anak laki-laki. Situasi para imigran Rohingya tersebut masih dalam pengawasan dan penanganan pihak berwenang.

Mereka Mengaku Ditipu Agen

Dua imigran etnis Rohingya yang terdampar di Pantai Kuala Gampong Matang Pelawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, pada Senin, 27 Maret 2023, mengaku bahwa mereka membayar agen dari negara asalnya untuk membawa mereka berlayar ke negara tujuan, yaitu Malaysia. Namun, pada saat dini hari tadi, mereka ternyata diturunkan di Indonesia, dan kapal pengangkut mereka langsung pergi meninggalkan mereka di laut.

Muji dan Sani, dua imigran yang terdampar di pantai tersebut, mengatakan bahwa mereka telah berada di laut selama 29 hari sejak keberangkatan. Tiba di pesisir Matang Peulawi, mereka diturunkan secara paksa dan banyak di antara mereka tidak saling kenal sebelumnya karena berasal dari Myanmar dan Bangladesh. Mereka juga tidak mengantongi kartu identitas apapun sejak keberangkatan.

Muji mengakui bahwa dari 188 warga Rohingya yang turun di Peureulak, hanya dia dan Sani yang bisa berbahasa Melayu karena dia pernah tinggal di Malaysia selama sembilan tahun. Ketika itu, ia masuk melalui laut Thailand.

Saat mendarat di Peureulak, para imigran etnis Rohingya yang pria disuruh berenang, sedangkan perempuan dan anak-anak diberi pelampung seadanya agar sampai ke darat. Setelah itu, mereka disatukan dan berada dalam lokasi penampungan sementara di Aula Serbaguna Gampong Matang Peulawi.

Sebelumnya, 183 imigran etnis Rohingya juga telah mendarat di dua lokasi di kawasan pesisir Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, pada Senin, 27 Maret 2023. Jumlah sementara imigran yang mendarat adalah 188 orang, terdiri dari 101 laki-laki, 58 perempuan, dan 29 anak-anak. Hingga saat ini, mereka semua masih berada dalam lokasi penampungan sementara di Aceh Timur.[]

Bagikan artikel ini

Silakan berkomentar di sini