Maroko Negara Muslim Pertama Yang Meresmikan Lab Ganja untuk Medis

Ilustrasi ganja. (Foto: Pixabay)

RABAT - Maroko telah meresmikan laboratorium pertamanya untuk meneliti penggunaan ganja untuk keperluan medis dan industri pada Senin (6/3/2023). Koperasi Bio Cannat mengumumkan dalam pernyataan resmi bahwa laboratorium di Chefchaouen akan digunakan untuk meneliti penggunaan ganja dalam industri makanan dan farmasi. Laboratorium tersebut telah memperoleh izin pada Oktober 2022 untuk meneliti ganja dalam industri dan kedokteran.

Koperasi Bio Cannat menyatakan bahwa zat dari ganja akan digunakan untuk memproduksi banyak jenis makanan, medis, dan paramedis karena terbukti memiliki manfaat dalam meredakan sakit. Laboratorium ini juga akan melakukan percobaan pertanian dengan beberapa petani di Chefchaouen untuk menyediakan bahan baku setelah menyediakan benih yang dimaksud untuk tujuan ini.

Pada November 2022, Kementerian Dalam Negeri Maroko mengumumkan berhasil menurunkan budidaya ganja ilegal sekitar 80 persen. Pada tahun lalu, Maroko juga meluncurkan rencana penggunaan ganja medis dan industri. Pemerintah Rabat juga telah mengeluarkan undang-undang yang melegalkan penggunaan zat ganja di sektor industri dan obat-obatan. UU tersebut berguna untuk menambah penghasilan para petani dan mengurangi pengedaran narkoba.

Meskipun demikian, Maroko masih melarang penggunaan ganja untuk rekreasi. Saat ini, Maroko menjadi negara Islam pertama yang membuka laboratorium penelitian penggunaan ganja untuk makanan dan medis. Maroko merupakan sebuah negara Islam yang mengikuti aturan syariat dan hampir 99 persen penduduknya beragama Islam. Maroko juga merupakan anggota Liga Arab sehingga masyarakatnya juga dekat dengan budaya bangsa Arab. Secara fakta geografis, Maroko dan rakyatnya termasuk bangsa Afrika utara.[]