![]() |
Muhsin Kara. (Foto: tangkapan layar/kronos36) |
Kara dan Albijan Celik, juara kedua, bekerja di masjid yang dikelola oleh Direktorat Urusan Agama (Diyanet) di Turki. Kara sendiri sudah menjadi muazin sejak usia delapan tahun dan sangat mengidolakan Bilal Al Habashi, sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan seorang muazin.
Sebelum meraih gelar juara di ajang Otr Elkalam, Kara sudah berhasil memenangkan beberapa lomba hafalan Al-Quran di Turki dan menjadi salah satu finalis kompetisi yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran publik TRT pada 2017. Namun, dia mengaku tak terlalu berharap agar lolos ke final saat melamar kontes Otr Elkalam setelah melihat iklannya di media sosial.
Kara bahkan hampir melupakan kontes tersebut setelah ditunda selama dua tahun karena pandemi COVID-19. Namun, dia mendapat undangan lagi dua bulan menjelang kontes 2022 dan memutuskan untuk ikut berkompetisi.
Kemenangan Kara dalam ajang Otr Elkalam membuatnya mendapatkan hadiah sebesar 2 juta riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 8,17 miliar. Ia pun memutuskan untuk menggunakan uang tersebut untuk melanjutkan pendidikan maqam di Mesir, yaitu melodi eksklusif untuk berbagai jenis azan yang dikumandangkan lima kali sehari.
Kara dan Celik, juara kedua, mendapatkan penghargaan dari Ketua Otoritas Hiburan Umum Turki Al-Sheikh pada malam penganugerahan di Turki. Presiden Diyanet Ali Erbas juga mengirimkan ucapan selamat kepada mereka yang saat itu menjadi imam di masjid di Turki. Kara sendiri sudah mengumandangkan azan di sejumlah masjid besar di Jerman, Iran, dan Turki sebelumnya.[]