Pemerintah Akan Impor Beras 2 Juta Ton untuk Pemenuhan Stok, Bisa dari India Hingga Vietnam

Kepala Bapanas Arief Prasetyo seusai mengikuti rapat internal yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/3/2023). (Foto: tangkapan layar via kompas.com)

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mengimpor beras sejumlah 2 juta ton hingga akhir Desember 2023. Meskipun belum diumumkan secara resmi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyebut bahwa negara-negara seperti India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Thailand kemungkinan akan menjadi pilihan untuk pengimporan. Arief menegaskan bahwa jumlah impor yang besar ini tidak akan dipenuhi oleh satu negara saja, melainkan dari beberapa negara.

Meski keputusan untuk impor beras ini merupakan hal yang sulit, namun hal ini harus segera dilakukan untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah. Arief mengungkapkan bahwa harga beras di tingkat petani harus tetap baik, dan Perum Bulog tetap akan menyerap produksi beras di dalam negeri jika harganya di bawah Rp 5.000.

Sebelumnya, Indonesia telah merencanakan untuk melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Hal tersebut terlihat dari Surat Penugasan yang dikeluarkan pada 24 Maret 2023 oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo, yang menugaskan Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Dalam surat tersebut, Bapanas menyatakan bahwa penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat Bapanas dengan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2023 dengan topik Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.

Melalui pengadaan impor beras sebanyak 2 juta ton hingga akhir Desember 2023, diharapkan stok cadangan beras pemerintah dapat terpenuhi dengan baik dan ketersediaan beras dapat dijaga dengan stabil.[]