Pemukiman Terputus, Warga Pulo Aceh Minta Pembangunan Jembatan Penghubung Direalisasikan

Ilustrasi jembatan penghubung. (Foto: Pixabay)

JANTHO - Warga Pulo Aceh Minta DPD RI Aceh Ingatkan Pemerintah Agar Merealisasikan Pembangunan Jembatan Penghubung Pulo Breueh dan Pulo Nasi.

Sejumlah warga di Kecamatan Pulo Aceh meminta HM Fadhil Rahmi Lc MA, anggota DPD RI asal Aceh, untuk mengingatkan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Pemerintah Aceh, dan pihak terkait lainnya, untuk merealisasikan komitmen pembangunan jembatan penghubung antara Pulo Breueh dan Pulo Nasi.

Meskipun berada di satu kecamatan, namun warga Pulo Breueh dan Pulo Nasi terpisah di dua pulau yang berbeda. Hal ini menyebabkan interaksi dan sosialisasi antara kedua pulau tersebut terputus.

Menurut Mahyar, salah satu warga Pulo Breueh, pada tahun 2021, dalam sebuah rapat dengan BPKS, DPR RI menyetujui untuk membangun jembatan penghubung antara Pulo Breueh dan Pulo Nasi. Namun, komitmen tersebut belum terealisasi hingga saat ini.

Muhajir, seorang warga Pulo Breueh lainnya, berharap agar pembangunan jembatan tersebut segera direalisasikan, sehingga kedua pulau dapat terkoneksi.

Warga Pulo Breueh juga mempertanyakan komitmen pemerintah dalam memberikan akses transportasi laut dengan kapal Papuyu dan kapal lainnya. Menurut Yunus, seorang warga Pulo Breueh, Pulo Breueh hanya mendapatkan jatah sekitar enam kali dalam sebulan, sedangkan Pulo Nasi hampir 24 kali, meskipun secara jumlah penduduk warga di Pulo Breueh jauh lebih banyak.

Dalam pertemuan dengan warga pada Kamis (9/3/2023) sore, Fadhil Rahmi berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pihak terkait. Ia menegaskan bahwa aspirasi tersebut akan disampaikan agar pembangunan jembatan dan pemerataan akses transportasi laut dapat segera direalisasikan.[]