![]() |
Keuchik Mon Kelayu, Said Nurdin yang berusia 48 tahun, mengungkapkan bahwa kebakaran pertama kali diketahui oleh tetangga yang tinggal di depan rumah tersebut. (Foto tangkapan layar via serambinews) |
Keuchik Mon Kelayu, Said Nurdin yang berusia 48 tahun, mengungkapkan bahwa kebakaran pertama kali diketahui oleh tetangga yang tinggal di depan rumah tersebut. Setelah selesai melaksanakan shalat Ashar, warga melihat asap tebal keluar dari dapur rumah Nurmawati dan kemudian terjadi kebakaran. Warga segera memberitahu warga sekitarnya untuk segera melakukan pertolongan.
Mereka berusaha memadamkan api dengan secepat mungkin, dan tidak lama kemudian, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk membantu memadamkan api. Berkat usaha yang cepat dan tanggap dari warga sekitar, rumah Nurmawati berhasil diselamatkan. Namun, kondisi atap dapur sebagian besar sudah terbakar dan penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti.
Menurut Syafruddin yang merupakan tetangga depan rumah korban, ia tidak mengetahui pasti penyebab terjadinya kebakaran. Setelah selesai melaksanakan shalat Ashar, ia melihat ada asap dan api di atap rumah Nurmawati. Ia pun langsung meminta bantuan warga sekitar dan pemadam kebakaran. Saat kejadian, pemilik rumah sudah tidak ada di tempat karena sedang pulang ke rumah orang tuanya di Cot Murong, Kabupaten Aceh Utara.
Kebakaran rumah Nurmawati menjadi perhatian warga sekitar dan menjadi pembicaraan hangat di desa Mon Kelayu. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua orang untuk selalu waspada terhadap kebakaran, terutama pada musim kemarau seperti saat ini. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan gotong-royong antara warga dalam situasi darurat seperti kebakaran.[]