24 C
id

Protes Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Antikorupsi di Depan Gedung DPRA Menolak Revisi UUPA

Protes Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Antikorupsi di Depan Gedung DPRA Menolak Revisi UUPA
Aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dengan nama Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Antikorupsi (Alamp Aksi) terjadi di depan Gedung DPRA. (Foto: via aceh.tribunnews)

BANDA ACEH - Sebuah aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dengan nama Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Antikorupsi (Alamp Aksi) terjadi di depan Gedung DPRA pada Selasa (4/4/2023) siang. Mereka menyampaikan penolakan terhadap draf revisi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang sedang disusun oleh DPRA.

Dalam aksinya, para demonstran membentangkan spanduk dan karton bertuliskan "Tuntutan, Tolak Draf Revisi UUPA Karena Berpotensi Memalukan dan Merugikan Aceh!!". Koordinator aksi, Musda Yusuf mengatakan, penolakan ini dilakukan karena pembahasan revisi UUPA sangat tertutup dan pasal-pasal usulan perubahan yang tidak rasional.

Musda juga mengecam rencana DPRA untuk menghilangkan posisi imum mukim, imum chik, keuchik, tuha peuet, tuha lapan, dan imum meunasah dari struktur lembaga adat sebagaimana bunyi Pasal 98 ayat (3). Menurutnya, jika revisi UUPA hanya untuk mengobrak-abrik struktur pemerintahan yang sudah berjalan, ini akan membuat UUPA semakin rancu.

Selain itu, Musda juga tidak sependapat dengan Pasal 80 yang menyebutkan parlok (partai lokal) bisa mengajukan anggota DPR RI dan mengusulkan PAW DPR RI. Menurutnya, hal ini akan mempermalukan Aceh secara nasional dan DPRA tidak memikirkan hal itu.

Mahasiswa juga menanyakan siapa yang nantinya bertanggung jawab apabila dengan dilakukan revisi UUPA justru pasal-pasal UUPA yang sudah ada jadi hilang. Mereka juga menyoroti alokasi anggaran yang kabarnya mencapai Rp 8 miliar untuk sosialisasi revisi UUPA, namun sosialisasinya seperti asal ada dan cenderung tertutup untuk DPRK dan kelompok tertentu saja.

Musda menegaskan bahwa keberadaan UUPA sudah cukup kuat untuk Aceh dan tinggal lagi bagaimana turunannya direalisasikan secara maksimal. Ia juga menekankan pentingnya berpikir logis dan jangan sampai kekhususan yang sudah ada justru hilang karena ingin kewenangan DPRA ditambah.

"Mengubah undang-undang tersebut tidaklah mudah, jangan sampai gegara melihat hujan mau turun, air di tempayan dibuang, jangan karena ambisi punya kekuasaan dan kewenangan sangat besar, DPRA justru mengorbankan kekhususan Aceh yang sudah diberikan," tegas Musda dalam orasinya.

Dalam aksi tersebut, Alamp Aksi juga meminta DPRA untuk memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat Aceh. Aksi protes tersebut berjalan damai dan tidak ada insiden yang merugikan.[]

Ohya, Sahabat Pembaca.. Jika kalian punya cerita unik, artikel menarik, tips berguna atau pun berita kejadian terkini, Silakan kirim ke Admin Acheh Network..!!
Whatsapp:
0812-6537-7302 (Pesan saja/tidak menerima panggilan telepon)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Tinggalkan Komentar Anda

iklan

REKOMENDASI UNTUK ANDA