Banjir dan Kerusakan Infrastruktur Akibat Hujan Deras di Aceh Barat

Kondisi kerusakan badan jalan yang amblas di Desa Geudong, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat.(Foto: Dok. Geuchik Geudong)

MEULABOH - Hujan deras yang terjadi selama tiga hari terakhir telah menyebabkan banjir dan kerusakan infrastruktur di Aceh Barat dan sekitarnya. Kerusakan infrastruktur publik termasuk jalan dan jembatan sangat parah, seperti badan jalan kabupaten di Desa Geudong, Kecamatan Sungai Mas dan jalan Pasie Janeng-Paya Baro di Desa Gampong Baro WT, Kecamatan Woyla Timur.

Selain itu, satu unit jembatan gantung di Desa Kajeung juga mengalami kerusakan parah. Akibatnya, ribuan rumah warga di 7 kecamatan terendam banjir.

Kerusakan infrastruktur tersebut mengakibatkan kerugian finansial yang tidak sedikit bagi pemerintah, yang harus mengeluarkan biaya mencapai puluhan miliar rupiah untuk menangani kerusakan tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Dr. Kurdi, menyatakan bahwa kerusakan badan jalan di Desa Geudong membutuhkan biaya sekitar Rp 450 juta, sedangkan kerusakan jembatan gantung di Desa Kajeung membutuhkan biaya rehab berat sebesar Rp 400 juta.

Tim PUPR segera melakukan tindakan darurat, seperti pembuatan lantai daerah patahan, penambahan timbunan, perbaikan bawah dan membuka trase baru guna dapat dilalui oleh kendaraan.

Namun, kerusakan tebing akibat erosi Krueng Woyla ini berada di bawah penanganan pihak balai dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 7 hingga Rp 10 miliar.

Kerusakan infrastruktur publik seperti ini sangat merugikan bagi masyarakat, terutama dalam hal mobilitas dan aksesibilitas. Oleh karena itu, penanganan dan perbaikan harus dilakukan secepat mungkin.

Pemerintah juga harus lebih proaktif dalam mencegah kerusakan infrastruktur di masa depan dengan memperkuat struktur dan sistem drainase serta menata kembali pola penggunaan lahan. Dengan begitu, masyarakat dapat terhindar dari kerugian dan kesulitan yang disebabkan oleh bencana alam seperti banjir.(*)