24 C
id

Kawanan Gajah Liar Masuk ke Desa Karang Ampar, Aceh Tengah

gajah liar
Penampakan kawanan gajah liar. (Foto: tangkapan layar video)
TAKENGON - Sebuah peristiwa yang memilukan terjadi di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Sebanyak 20 hektare kebun dan lima unit rumah warga di kawasan tersebut mengalami kerusakan berat akibat serangan gajah liar yang memasuki kawasan tersebut. Bahkan tujuh gubuk warga yang ada di sekitar kawasan tersebut juga mengalami serangan dari kawanan gajah yang dilindungi tersebut.

Menurut Ketua Relawan Tim Pengaman Flora dan Fauna (TPFF) Karang Ampar-Bergang, Muslim, kawanan gajah liar yang masuk ke kawasan tersebut berjumlah sekitar 21 ekor dan sudah mengamuk selama lima hari terakhir.

Warga setempat telah berusaha menggiring gajah-gajah tersebut ke Kawasan Genengan yang berjarak sekitar tujuh hingga 10 kilometer dari Desa Karang Ampar. Penggiringan tersebut dilakukan dengan bantuan mercon dan meriam spiritus yang disediakan oleh Lembaga World Wild Fund dan AGC.

Tidak ada kebun atau pemukiman warga di Kawasan Genengan, sehingga dianggap sebagai lokasi yang aman untuk menggiring kawanan gajah liar tersebut.

Namun, upaya penggiringan tersebut belum membuahkan hasil. Hingga saat ini, kawanan gajah liar masih berada di kawasan sekitar Desa Karang Ampar dan belum beranjak dari lokasi tersebut.

Muslim berharap ada perhatian khusus dari pemerintah dan para pengambil keputusan di Aceh Tengah untuk menyelesaikan konflik antara gajah dan manusia tersebut. Sementara itu, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Linge, Fauzan Azima mengatakan bahwa untuk mengatasi konflik tersebut harus ada mitigasi konflik gajah dan manusia.

Gajah adalah salah satu binatang yang sangat memerlukan air asin dalam metabolisme kehidupannya. Dalam rentang waktu tertentu, mereka sangat membutuhkan air asin tersebut. Ketika mencari air asin, apabila ada rintangan dalam mendapatkannya, gajah akan marah dan selalu melewati jalur yang sama. 

Menurut Fauzan, ada kearifan lokal Gayo yang digunakan untuk mengusir gajah dengan menggunakan canang atau bunyi-bunyian yang menyenangkan, sehingga gajah tersebut dapat digiring ke jalurnya tanpa menimbulkan masalah.

Untuk mengatasi konflik ini, Fauzan menyarankan agar perlu dicoba untuk menyediakan air asin di lintasan yang dilalui oleh kawanan gajah tersebut.

Semoga perhatian pemerintah dan para pengambil keputusan di Aceh Tengah dapat menyelesaikan konflik ini dengan tindakan konkret yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.(*)

Ohya, Sahabat Pembaca.. Jika kalian punya cerita unik, artikel menarik, tips berguna atau pun berita kejadian terkini, Silakan kirim ke Admin Acheh Network..!!
Whatsapp:
0812-6537-7302 (Pesan saja/tidak menerima panggilan telepon)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Tinggalkan Komentar Anda

Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

REKOMENDASI UNTUK ANDA