24 C
en

Alexander Agung dari Makedonia: Eksplorasi, Penaklukan, dan Warisan Abadi Seorang Raja

 

Alexander Agung, Makedonia, penaklukan, kampanye militer, warisan sejarah, Helenistik, budaya Yunani
Lukisan Alexander Agung (Foto: net)
Achehnetwork.com - Alexander Agung, atau lebih dikenal sebagai Alexander yang Agung, adalah salah satu tokoh paling menonjol dalam sejarah dunia.

Sebagai raja dari Kerajaan Makedonia, ia menjadi pemimpin yang karismatik dan cakap militer yang memimpin kampanye penaklukan yang luas dari Yunani hingga wilayah-wilayah Asia Tengah dan Timur Tengah.

Artikel ini akan menjelaskan perjalanan hidup Alexander Agung, penaklukannya yang mengesankan, dan dampaknya yang abadi dalam sejarah dunia.


Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Awal Alexander


Keluarga dan Pewarisan

Alexander lahir pada tanggal 20 atau 21 Juli 356 SM di Pella, ibu kota Kerajaan Makedonia.

Ia adalah putra Raja Philip II dari Makedonia dan Ratu Olympias, yang merupakan putri Raja Neoptolemus dari Epirus.

Dari kedua sisi keluarganya, Alexander memiliki garis keturunan yang terhormat dan kuat yang memberinya warisan dari keluarga-keluarga kerajaan.


Pengaruh Aristoteles

Sebagai putra raja, Alexander dibimbing dalam pendidikan oleh salah satu filosof terkenal pada masanya, yaitu Aristoteles.

Pelajaran dari Aristoteles membentuk pikiran dan karakternya, memberikan dasar intelektual yang kuat untuk peran kepemimpinannya di masa mendatang.


Kenaikan Tahta dan Kampanye Pertama


Kematian Philip II

Pada usia 20 tahun, Alexander menjadi raja setelah kematian mendadak ayahnya, Raja Philip II pada tahun 336 SM.

Meskipun masih muda, Alexander berhasil mengonsolidasikan kekuasaannya dan menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok pemberontak di Makedonia.


Mengalahkan Bangsa Persia di Pertempuran Issus

Pada tahun 333 SM, Alexander memulai kampanye militer besar pertamanya dengan menyerang Kekaisaran Persia.

Dalam Pertempuran Issus, Alexander berhasil mengalahkan pasukan Persia yang jauh lebih besar dan mencatat kemenangan yang mengesankan.


Penaklukan Asia Kecil dan Mesir


Mengalahkan Kota-Kota Yunani

Setelah Pertempuran Issus, Alexander melanjutkan kampanyenya dengan menaklukkan kota-kota Yunani di Asia Kecil yang masih setia pada kekuasaan Persia.

Kota-kota ini dengan cepat menyerah, dan Alexander memberikan amnesti bagi warga sipil yang menyerah.


Penaklukan Mesir dan Pendirian Aleksandria

Setelah penaklukan Asia Kecil, Alexander menuju Mesir, yang dengan cepat menyerah tanpa perlawanan.

Ia dianggap sebagai pahlawan dan pembebas oleh rakyat Mesir yang merasa terbebas dari kekuasaan Persia.

Di sini, ia juga mendirikan kota baru yang mengagumkan, Aleksandria, yang kemudian menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan yang penting dalam sejarah dunia.


Kampanye di Persia dan Asia Tengah


Pertempuran Gaugamela

Pada tahun 331 SM, Alexander memimpin tentaranya untuk menghadapi Darius III dari Persia dalam Pertempuran Gaugamela.

Pertempuran ini menjadi salah satu kemenangan paling monumental Alexander, dan Darius III melarikan diri dari medan perang.


Penaklukan Babilon dan Susa

Setelah Pertempuran Gaugamela, Alexander berhasil merebut ibu kota Persia, Babilon, dan kota kuno Susa.

Ia menemukan kekayaan besar dan harta berharga yang disimpan oleh penguasa Persia sebelumnya.


Penaklukan Persepolis dan Kematian Darius III

Alexander kemudian mengejar Darius III ke Persepolis, kota istana besar dari Kekaisaran Persia.

Pada saat itu, Darius III tewas dibunuh oleh salah satu bangsawannya, Bessus.

Kematian Darius III membuat Alexander menjadi de facto penguasa Kekaisaran Persia.


Ekspedisi di Asia Tengah

Setelah penaklukan Persia, Alexander melanjutkan kampanyenya ke wilayah Asia Tengah, termasuk Bactria dan Sogdiana.

Di sini, ia menghadapi perlawanan sengit dari bangsa-bangsa setempat yang gagal melumpuhkan semangat juang pasukan Makedonia.


Penaklukan India...

Lanjut Halaman 2..



Penaklukan India


Kampanye di Punjab

Alexander tidak puas dengan penaklukan Persia dan ingin melampaui batas dunia yang diketahui pada masa itu.

Pada tahun 326 SM, ia memimpin pasukannya ke India Utara dan berhadapan dengan pasukan Raja Porus dari Kerajaan Paurava di Pertempuran Sungai Hydaspes.


Kegagalan di India dan Penolakan Pasukan

Meskipun berhasil mengalahkan Porus, pasukan Alexander mulai menolak untuk melanjutkan ekspedisi lebih jauh ke wilayah India yang lebih dalam.

Mereka kehabisan semangat dan merasa kelelahan setelah bertahun-tahun perang jauh dari tanah air. 

Akhirnya, Alexander terpaksa kembali ke Babilon pada tahun 324 SM.


Kematian dan Warisan


Kematian di Babilon

Alexander kembali ke Babilon pada tahun 323 SM dan berencana untuk memperluas kekaisarannya ke arah Barat.

Namun, ambisi besar ini akhirnya berakhir ketika ia jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada tanggal 10 atau 11 Juni 323 SM di usia 32 tahun.


Pembagian Kerajaan

Setelah kematiannya, kerajaannya dibagi menjadi beberapa bagian oleh jenderalnya.

Wilayah-wilayah ini kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Seleukia, Ptolemaik, dan Antigonid. 

Masa sesudah Alexander Agung dikenal sebagai Periode Helenistik yang dipengaruhi oleh budaya Yunani dan pengaruh budaya dari wilayah-wilayah yang ditaklukannya.


Warisan dan Pengaruh

Alexander Agung meninggalkan warisan besar dalam sejarah dunia. Ia dianggap sebagai salah satu pemimpin militer dan penakluk terbesar dalam sejarah manusia.

Kampanyenya membentang dari Yunani hingga India, membawa perubahan besar dalam peradaban di wilayah-wilayah yang ditaklukannya.

Selain itu, ia juga berperan dalam penyebaran budaya Yunani, yang dikenal sebagai Helenistik, ke berbagai wilayah yang ia kuasai, menciptakan percampuran budaya yang kaya dan beragam.


Kesimpulan


Alexander Agung dari Makedonia adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah manusia.

Dengan kepemimpinan yang karismatik, kecerdasan taktis, dan tekad yang tak tergoyahkan, ia berhasil menaklukkan wilayah-wilayah luas yang membentang dari Yunani hingga India.

Kampanye militer dan penaklukannya memberikan perubahan besar dalam sejarah dunia, mengubah peradaban dan menyebarkan budaya Yunani ke berbagai belahan dunia.

Warisannya terus hidup dan memberikan inspirasi bagi banyak pemimpin dan penakluk selanjutnya, menjadikannya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia.(*)

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS

Ikuti kami di Fb Acheh Network Media

Older Posts
Newer Posts