24 C
en

Gudang Garam: Dari Mimpi Menjadi Raja Rokok Indonesia

Gudang garam, Inovasi
Gudang Garam/Kolase Acheh Network
Inovasi, Acheh Network - Gudang Garam, siapa yang tak kenal dengan merek legendaris ini? Sebuah perusahaan rokok yang telah menjadi ikon sejak tahun 1958.


Namun, tahukah Anda bahwa kesuksesan besar Gudang Garam sebenarnya dimulai dari sebuah mimpi?


Surya Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam, adalah pria yang memiliki latar belakang sebagai seorang pedagang keliling.


Lahir pada 15 Agustus 1923 di Hokkian, Cina, Surya hanya seorang pekerja biasa hingga akhirnya mengenal dunia industri rokok ketika ia pindah ke Kediri dan bergabung dengan pabrik pamannya yang bernama Tjap 93.


Di Tjap 93, Surya diberi tanggung jawab menjadi peramu rokok. Ternyata, inilah awal dari penemuan bakat terpendamnya.


Rokok yang ia buat menjadi sangat populer dan sukses, membuat Tjap 93 berkembang pesat.

Namun, pada tahun 1956, Surya memutuskan untuk berpisah dengan pamannya karena perbedaan pandangan.


Dengan tabungan yang ia kumpulkan selama 6 tahun bekerja di Tjap 93, Surya memulai bisnis rokoknya sendiri.


Bersama 50 karyawan Tjap 93 yang memutuskan ikut bersamanya, Surya mendirikan sebuah industri rokok rumahan yang diberi nama Ing Hwie, yang merupakan pengucapan ulang dari namanya sendiri, Jien Hwie.


Awalnya, Ing Hwie memproduksi sigaret kretek klobot (SKL) dan sigaret kretek linting tangan (SKT). Namun, bisnisnya tidak berkembang seperti yang diharapkan.


Hingga suatu hari, Surya memiliki mimpi melihat sebuah gudang garam yang megah di seberang pabrik Tjap 93.


Mimpi ini menghantuinya selama beberapa hari, dan akhirnya ia membagikan cerita ini kepada salah satu karyawan kepercayaannya, Sarman.

Sarman mencoba menggambarkan mimpi tersebut menjadi ilustrasi yang akhirnya menjadi bagian dari logo produk Gudang Garam.

Lanjut Halaman 2

Mengikuti saran dari Sarman, Surya Wonowidjojo akhirnya memutuskan untuk mengganti merek dagangnya menjadi Gudang Garam.


Pada tahun 1958, pabrik rokok rumahan Gudang Garam resmi berdiri. Dua tahun berikutnya, sebuah pabrik baru dibangun di Gurah, hanya 13 km dari Kediri.

Jumlah karyawan Gudang Garam sudah mencapai empat kali lipat dari sebelumnya, mencapai 200 orang.


Yang mengejutkan, perjalanan pulang-pergi para karyawan dari Gurah ke Kediri dilakukan menggunakan gerbong kereta khusus yang sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan.

Ini adalah tanda keseriusan Gudang Garam dalam mencapai sukses.


Setelah delapan tahun berlalu, Surya membeli sebidang tanah seluas 1000 meter persegi di Kediri dan mendirikan pabrik baru di sana. Tahun berikutnya, semua operasional pabrik di Gurah dipindahkan ke Kediri, dan status Gudang Garam berubah menjadi sebuah Firma yang lebih besar dan maju.


Kini, Gudang Garam bukan lagi sekadar industri rumahan, melainkan salah satu raja rokok di Indonesia dengan omset triliunan rupiah.


Kisah perjalanan Surya Wonowidjojo dan Gudang Garam adalah inspirasi bagi siapa saja yang tengah membangun bisnis.

Jangan pernah abaikan mimpi Anda, siapa tahu itu adalah kunci kesuksesan bisnis Anda di masa depan!

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News

Ikuti kami di Fb Acheh Network Media

Older Posts
Newer Posts