Search
24 C
en
  • About Us
  • Contact Us
  • Info Beriklan
Acheh Network - Aktual, Faktual dan Menarik
  • Home
  • Bahasa Aceh
    • Seujarah
    • Tamasya
    • Eleumee
  • History
    • Sejarah Aceh
    • Sejarah Nusantara
    • Sejarah Dunia
  • Lifestyle
    • Travel
    • Kuliner
  • News
  • Ragam
  • Edukasi
  • Inovasi
  • Opini
Acheh Network - Aktual, Faktual dan Menarik
Search
Home Sejarah Aceh Teuku Umar: Pejuang dan Pemimpin Perlawanan Aceh
Sejarah Aceh

Teuku Umar: Pejuang dan Pemimpin Perlawanan Aceh

Teuku Umar lahir di Meulaboh, Aceh Barat, pada tahun 1854, dari keluarga bangsawan.
Redaksi
Redaksi
02 Sep, 2023 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Teuku Umar, Pejuang Aceh, Perlawanan Terhadap Penjajah Belanda
Lukisan Teuku Umar bersama pengikutnya (Steemit)

Teuku Umar, Pemimpin Perjuangan Aceh

Teuku Umar lahir di Meulaboh, Aceh Barat, pada tahun 1854, dari keluarga bangsawan.

Ayahnya, Teuku Achmad Mahmud, adalah seorang Uleebalang dan adik perempuan Raja Meulaboh. Dalam keluarga yang terhormat ini, Teuku Umar dibesarkan bersama dengan dua saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.

Keluarganya memiliki akar Minangkabau, dan nenek moyangnya memiliki hubungan dengan Sultan Aceh, yang pada saat itu menghadapi ancaman dari seorang Panglima Sagi yang ingin merebut kekuasaannya.


Pendidikan dan Kepribadian

Teuku Umar tidak pernah menerima pendidikan formal, tetapi sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang cerdas, pemberani, dan penuh semangat.

Ia kadang suka terlibat dalam pertikaian fisik dengan teman-teman sebayanya dan memiliki sifat yang keras serta pantang menyerah dalam menghadapi segala persoalan.

Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, Teuku Umar mampu tumbuh menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas, dan pemberani.


Perang Aceh

Ketika perang Aceh melawan penjajah Belanda pecah pada tahun 1873, Teuku Umar bergabung dengan pejuang-pejuang Aceh lainnya, meskipun ia masih berusia 19 tahun pada saat itu.

Awalnya, ia berjuang di kampung halamannya sendiri dan kemudian bergerak ke wilayah Aceh Barat. 

Pada usia yang masih sangat muda, Teuku Umar diangkat sebagai kepala desa (keuchik gampong) di Daya Meulaboh.


Pada usia 20 tahun, Teuku Umar menikahi Nyak Sofiah, anak seorang Uleebalang Glumpang. 

Kemudian, untuk meningkatkan posisinya, ia menikah lagi dengan Nyak Mahligai, putri Panglima Sagi XXV Mukim.

Pada tahun 1880, ia menikahi janda Cut Nyak Dhien, putri pamannya Teuku Nanta Setia.

Cut Nyak Dhien adalah istri dari Teuku Ibrahim Lamnga yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda.


Taktik Penyerahan Diri

Teuku Umar mengembangkan strategi yang cerdik untuk memperoleh senjata dari pihak Belanda.

Ia berpura-pura menjadi antek Belanda dan berupaya memanfaatkan posisinya untuk kepentingan perjuangan Aceh.

Belanda akhirnya berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883, dan Teuku Umar bahkan masuk dinas militer Belanda.


Namun, Teuku Umar tetap mempertahankan kesetiaannya kepada perjuangan Aceh dan menggunakan posisinya untuk mengelabui Belanda.

Ia melakukan perang pura-pura dan hanya menyerang Uleebalang yang memeras rakyat Aceh.

Taktik ini berhasil, dan sebagai hasilnya, ia memperoleh tambahan pasukan dan senjata dari Belanda.


Insiden Kapal Nicero

Salah satu peristiwa penting dalam perjuangan Teuku Umar adalah insiden kapal Nicero.

Kapal Nicero yang terdampar di pantai Aceh menjadi pusat perseteruan diplomatik antara Belanda dan Inggris.

Teuku Umar memanfaatkan situasi ini untuk memerdekakan para sandera yang ditahan oleh Raja Teunom dan juga untuk mengumpulkan senjata dari kapal tersebut.


Selanjutnya, Teuku Umar terus memimpin perlawanan rakyat Aceh melawan penjajahan Belanda dan berhasil merebut kembali beberapa wilayah dari tangan penjajah.


Penyerahan Diri dan Kembali ke Perjuangan

Pada tahun 1893, Teuku Umar secara sukarela menyerahkan diri kepada Belanda dengan jaminan keselamatan dan pengampunan.

Ia diberi gelar "Teuku Johan Pahlawan Panglima Besar Nederland."

Namun, niatnya adalah untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumpulkan senjata dan pasukan yang lebih besar untuk melanjutkan perjuangan.


Pada tahun 1896, Teuku Umar keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya serta senjata-senjata yang telah ia kumpulkan.

Hal ini memicu kemarahan Belanda, tetapi Teuku Umar dan pasukannya berhasil merebut beberapa wilayah dari tangan Belanda.


Gugurnya Teuku Umar

Sayangnya, perjuangan Teuku Umar berakhir pada tanggal 9 Februari 1899, ketika ia gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda di Meulaboh.

Dalam usia 45 tahun, Teuku Umar meninggal akibat luka-luka yang diterimanya dalam pertempuran tersebut.


Meskipun Teuku Umar telah tiada, perjuangan Aceh melawan penjajah Belanda tetap berlanjut di bawah pimpinan Cut Nyak Dhien dan pemimpin Aceh lainnya.

Teuku Umar dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia dan jasanya diabadikan dalam sejarah perjuangan Aceh melawan penjajah.(*)

Tag Sejarah Aceh
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Follow Us

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
instagram Follow

Featured Post

Tim Gegana Brimob Polda Aceh Berhasil Menjinakkan Bom Mortir Berat 30 Kilogram di Pidie Jaya

Redaksi- Monday, September 25, 2023 0
Tim Gegana Brimob Polda Aceh Berhasil Menjinakkan Bom Mortir Berat 30 Kilogram di Pidie Jaya
Tim Gegana Brimob Polda Aceh Berhasil Menjinakkan Bom Mortir Berat 30 Kilogram di Pidie Jaya (Foto: Dok. Humas Polres Pidie Jaya/ Atjeh Watch) Pidie Jaya, Ac…

Kuliner

Recent Posts Kuliner

Trending Post

Polisi Amankan Seorang Wanita Diduga Edarkan Uang Palsu di Bener Meriah

Polisi Amankan Seorang Wanita Diduga Edarkan Uang Palsu di Bener Meriah

Wednesday, September 20, 2023
Kecelakaan Hebat di Tikungan Gunung Geurutee Aceh Jaya: Arus Lalu Lintas Macet

Kecelakaan Hebat di Tikungan Gunung Geurutee Aceh Jaya: Arus Lalu Lintas Macet

Tuesday, September 19, 2023
Polisi Berhasil Menangkap Dua Pengedar Ganja di Bener Meriah

Polisi Berhasil Menangkap Dua Pengedar Ganja di Bener Meriah

Thursday, September 21, 2023
Warga Asal Tapak Tuan Tenggelam di Pulo Tuan Aceh Besar, Tim SAR Banda Aceh Lakukan Evakuasi

Warga Asal Tapak Tuan Tenggelam di Pulo Tuan Aceh Besar, Tim SAR Banda Aceh Lakukan Evakuasi

Tuesday, September 19, 2023
Wanita di Bener Meriah Dibacok ODGJ saat Memasak

Wanita di Bener Meriah Dibacok ODGJ saat Memasak

Sunday, September 24, 2023
Kasus Penculikan dan Pembunuhan: Ibu Alm. Imam Masykur Diperiksa di Polda Metro Jaya

Kasus Penculikan dan Pembunuhan: Ibu Alm. Imam Masykur Diperiksa di Polda Metro Jaya

Thursday, September 21, 2023
Acheh Network - Aktual, Faktual dan Menarik

About Us

Acheh Network Media Online dari Aceh menyajikan Berita Terkini, Sejarah, Budaya, Traveling, Kuliner serta informasi menarik lainnya.

Kami menerima kiriman artikel berupa opini mau pun berita dari pembaca dengan menyertakan biodata diri dan melalui proses editing dari editor Acheh Network sebelum dipublikasikan

Contact us: achehnetwork.redaksi@gmail.com

Follow Us

Copyright © 2023 Acheh Network - Aktual, Faktual dan Menarik
  • Disclaimer
  • Policy
  • Terms
  • Sitemap
  • Pedoman