Tragedi Mengenaskan: Anak 4 Tahun Hanyut Terbawa Arus Sungai Akibat Kecelakaan di Aceh Tamiang
![]() |
Ilustrasi tenggelam (pixabay) |
Aceh Tamiang, AchehNetwork.com - Nasib naas menimpa seorang ibu bernama Rosmidar dan anaknya, Syahrul, yang merupakan warga Dusun Bandar Baru, Desa Tanjung Genteng, Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.
Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Sabtu, tanggal 30 September 2023, ketika keduanya terjatuh dari sepeda motor mereka saat melintasi sebuah jembatan kayu, mengakibatkan anak balita berusia 4 tahun, Syahrul, hanyut dan meninggal dunia.
Menurut laporan dari Tribratanews Aceh Tamiang, Kapolres Aceh Tamiang, melalui Kapolsek Kejuruan Muda, AKP Kun Hidayat, S.H., telah mengonfirmasi kejadian ini. AKP Kun Hidayat menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi karena ibu korban, Rosmidar, tiba-tiba merasa gugup saat melintasi jembatan dengan sepeda motor bersama anaknya.
Kecelakaan tersebut menyebabkan keduanya terjatuh dan anaknya hanyut terbawa arus sungai.
Perjalanan mereka dimulai saat ibu dan anak pergi dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X untuk menjemput kakak korban yang pulang sekolah sekitar pukul 13.30 WIB.
Ketika mereka melintasi jembatan kayu di Desa Tanjung Genteng, ibu korban tiba-tiba merasa gugup, yang mengakibatkan mereka terjatuh bersamaan.
Saat menyadari anaknya hanyut terbawa arus sungai, ibu korban yang selamat langsung berteriak minta tolong untuk meminta bantuan.
Seorang saksi bernama Yudi mendengar teriakan minta tolong dari ibu korban dan segera datang untuk membantu.
Yudi berhasil menyelamatkan anak yang baru berumur 4 tahun tersebut dan membawanya ke tepi sungai.
Korban yang sudah tidak sadarkan diri setelah terbawa arus sungai sejauh 30 meter tersebut segera dibawa oleh saudara saksi Yudi bersama sang ibu Rosmidar, serta ditemani oleh warga lainnya, menuju Puskesmas Kejuruan Muda.
Namun, hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh petugas menyatakan bahwa korban balita, Syahrul, sudah tidak tertolong dan meninggal dunia.
Kapolsek Kejuruan Muda, Kun Hidayat, dalam keterangannya juga mengungkapkan bahwa keluarga korban telah menyatakan menolak tindakan visum dan autopsi, karena mereka telah mengikhlaskan peristiwa tragis yang menyebabkan kehilangan nyawa sang anak.
Masyarakat dan pihak terkait menghimbau agar selalu berhati-hati dan waspada dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, mengingat betapa cepatnya kecelakaan dapat terjadi, seperti yang dialami oleh Rosmidar dan anaknya, Syahrul. Semoga keluarga korban diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.(*)