Dampak Meluas, 106 Rumah Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Aceh Tenggara
![]() |
106 Rumah Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Aceh Tenggara (Foto: Atjeh Watch) |
Aceh Tenggara, AchehNetwork.com - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tenggara menimbulkan dampak serius dengan 106 unit rumah warga rusak parah.
Kondisi ini disampaikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, pada Rabu (15/11/2023).
Menurut Kepala Diskominfo Aceh Tenggara, Zul Fahmy, dari total rumah yang terdampak, 16 unit mengalami kerusakan berat, sedangkan 90 unit mengalami kerusakan ringan.
"Total rumah yang terdampak sebanyak 106 unit, yang rusak berat 16 unit, rusak ringan 90 unit, jadi cukup parah," ujar Zul Fahmy.
Informasi terkait dampak banjir disampaikan melalui Diskominfo sebagai satu pintu setelah mendapatkan data dari setiap Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Tenggara.
Banjir bandang di Aceh Tenggara terjadi pada Senin (13/11) sekitar pukul 20.00 WIB akibat curah hujan intensitas tinggi.
Kejadian ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk milik pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Zul Fahmy menjelaskan bahwa banjir bandang dan banjir luapan sungai di Aceh Tenggara berdampak di 63 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
Jumlah warga yang terdampak mencapai 4.804 jiwa atau setara dengan 1.200 kepala keluarga.
"Yang paling parah itu banjir bandang di tiga desa di Kecamatan Sumadam, yakni Desa Pasar Puntung, Desa Titi Pasir, dan Desa Kampung Baru," tambahnya.
Di tengah bencana ini, lima kepala keluarga di Sumadam mengalami kerugian parah akibat rumah mereka terseret banjir bandang.
Meskipun mengungsi di rumah kerabat yang dekat, mereka menolak tinggal di tenda pengungsian.
Saat ini, cuaca di Aceh Tenggara masih mendung, dan banjir yang merendam pemukiman penduduk berangsur surut.
Pemerintah kabupaten beserta lintas sektor terus melakukan pembersihan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
"Kerugian material baik milik pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam peristiwa ini ditaksir mencapai Rp20,3 miliar," ungkap Zul Fahmy.
Pemkab Aceh Tenggara juga menurunkan dua alat berat untuk membersihkan material lumpur dan kayu yang terbawa arus banjir bandang dari pegunungan, termasuk yang menutupi badan jalan nasional Aceh Tenggara – Medan.(*)
Sumber: Atjeh Watch/Bisnis.com