Nasional
News
MUI Keluarkan Fatwa Boikot Produk Israel: Prof Quraish Shihab Angkat Suara
Jakarta, AchehNetwork.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 mengenai hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina.
Fatwa ini menyarankan umat Islam untuk menghindari penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel.
Dalam konteks ini, Prof Muhammad Quraish Shihab, seorang ulama terkemuka, memberikan tanggapannya terhadap fatwa tersebut.
Dalam sebuah wawancara di akun Youtube Bayt Al-Quran pada Rabu (15/11/2023), Prof Quraish mengungkapkan keluhan seorang pengusaha yang mengalami penurunan penjualan akibat aksi boikot produk terkait isu Israel-Palestina.
"Pak Quraish, saya diboikot, 60 persen penjualan saya menurun. Saya memberi gaji kepada orang-orang Muslim. Bahan-bahan yang saya gunakan berasal dari dalam negeri, apakah saya juga harus diboikot?" ungkap pengusaha tersebut.
Prof Quraish menyoroti kompleksitas isu ini, menegaskan bahwa pemilihan produk yang akan di-boikot seharusnya dilakukan dengan pertimbangan matang.
Dia berpendapat bahwa MUI sebagai pemberi fatwa harus memikirkan dengan cermat produk apa yang seharusnya di-boikot dan mana yang sebaiknya tidak.
"Dalam hal ini, kita harus berpikir. MUI yang mengeluarkan fatwa itu harus berpikir menentukan, ini yang kita boikot, ini tidak," kata Prof Quraish.
Pengusaha yang mengeluh kepada Prof Quraish mengakui bahwa produk yang diproduksinya memiliki nama yang sama dengan produk di Amerika yang memberikan bantuan kepada Zionis Israel. Meski begitu, ia menegaskan bahwa ia tidak memberikan dukungan kepada pihak tersebut.
Prof Quraish juga mencermati daftar produk yang beredar di internet dan media sosial yang menunjukkan produk-produk yang seharusnya di-boikot.
Baginya, sebagian dari daftar tersebut mungkin tidak perlu di-boikot.
"Kita harus memboikot yang jelas-jelas membantu Israel. Yang tidak, kita harus berhitung; apakah dia lebih rugi atau kita lebih rugi?" tegas Prof Quraish.
Beliau menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menentukan produk yang akan di-boikot, dan menyarankan agar masalah ini diserahkan kepada ahli untuk mengidentifikasi produk-produk yang secara jelas mendukung Israel.
"Ada produk-produk yang sudah jelas mendukung Israel," tambahnya.
Prof Quraish menegaskan bahwa masyarakat perlu bijak dalam menghadapi isu ini.
Meskipun kerugian tidak dapat dihindari dalam aksi boikot, beliau menganggap itu sebagai risiko yang harus dihadapi dalam perjuangan.
"Memang pasti ada kerugian. Tapi itulah risikonya berjuang. Orang di sana itu mati. Bayangkan itu, ibu-ibu, anaknya, cucunya, mati bergelimpangan di jalan. Perjuangan. Di mana solidaritas kemanusiaan kita? Saya tidak berkata solidaritas keislaman kita, manusia," pungkasnya.(*)
Tag
Nasional