24 C
id

7 Makanan Khas Kota Karang Baru, Aceh Tamiang: Wisata Kuliner yang Memikat dengan Kelezatan Khas Lokal

Kota Karang Baru, Aceh Tamiang, wisata kuliner, makanan khas, kuliner tradisional
Bubur Pedas Khas Aceh Tamiang (Foto: goodnewsfromindonesia.id)



AchehNetwork.com - Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar nama Kota Karang Baru di Kabupaten Aceh Tamiang? Bagi sebagian orang, nama kota ini langsung mengingatkan pada kekhasan dan nostalgia yang tak terlupakan.

Namun, bagi beberapa orang lainnya, mungkin mereka akan bertanya-tanya karena belum pernah mengunjungi atau tidak tahu banyak tentang Kabupaten Aceh Tamiang.

Karang Baru adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang, yang terletak di Provinsi Aceh.

Sebagai bagian dari Aceh Tamiang, Kota Karang Baru memiliki beragam makanan lezat yang dapat ditawarkan kepada para wisatawan.

Mayoritas penduduknya berasal dari Suku Tamiang atau Suku Melayu Tamiang.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika makanan khas dan kuliner di Kota Karang Baru memiliki kesamaan dengan kecamatan di sekitarnya.

Berikut ini adalah beberapa makanan khas yang dapat ditemui di Kota Karang Baru:


1. Bubur Pedas

Bubur Pedas adalah kuliner tradisional khas dari Kabupaten Aceh Tamiang.

Bubur ini terbuat dari berbagai rempah-rempah dan sayuran. Bahan-bahan seperti bawang merah, cabai merah, sereh, dan lengkuas ditambahkan ke dalam bubur ini.

Keanekaragaman rempah-rempah tersebut membuat rasanya pedas, yang menjadi ciri khas bubur ini. 

Bubur Pedas sering ditemui selama bulan Ramadan dan juga menjadi hidangan pada acara-acara hajatan seperti pernikahan dan sunatan.

Anda juga dapat menemukan penjual bubur pedas di berbagai sudut Kota Karang Baru.


2. Kue Rasyidah

Kue Rasyidah merupakan kue khas Melayu yang populer di Aceh Tamiang.

Kue ini dapat langsung dimakan atau dijadikan camilan saat menikmati secangkir kopi.

Biasanya, kue ini sering ditemui dalam upacara adat di Kabupaten Aceh Tamiang. Kue Rasyidah adalah salah satu hidangan yang disajikan selama kenduri adat.

Bahan utamanya hanya terdiri dari air, tepung terigu, dan gula. Setelah adonan mengental dan diletakkan di loyang, kue Rasyidah diberi taburan bawang goreng.

Dalam versi modern, kue Rasyidah juga dapat diberi taburan keju atau coklat meses.


3. Timphan

Timphan adalah kue khas Aceh yang hadir dalam setiap acara.

Kue ini juga sering menjadi teman minum kopi di kedai-kedai kopi Aceh.

Bahan utamanya umumnya adalah nangka, tetapi ada juga yang menggunakan pisang atau ubi sebagai bahan dasar.

Kue ini dikukus dan dibungkus dengan daun pisang yang masih menggulung untuk memudahkan penyajian.


4. Rujak Aceh

Rujak Aceh adalah makanan yang sudah tidak asing bagi semua orang.

Rasa asam, pedas, dan gurih membuatnya digemari oleh banyak orang.

Rujak Aceh memiliki sedikit rasa sepat yang khas. Selain bahan rujak pada umumnya, rujak Aceh juga ditambahkan dengan buah rumbia, buah batok, atau buah pisang muda.

Inilah yang memberikan rasa dan keunikan tersendiri pada rujak Aceh.


5. Mie Aceh

Mie Aceh adalah hidangan khas Aceh yang menggunakan mie kuning tebal.

Hidangan ini disajikan dengan irisan daging sapi, daging kambing, atau makanan laut seperti udang dan cumi-cumi.

Mie Aceh dapat disajikan dalam tiga cara, yaitu Mie Aceh Goreng, Mie Aceh Tumis, dan Mie Aceh Kuah.

Setiap cara penyajian memiliki kekhasan tersendiri, mulai dari yang kering, sedikit berkuah, hingga berbentuk sup.

Jika Anda berada di Karang Baru, jangan lewatkan untuk mencoba warung-warung Mie Aceh yang tersebar di Kota Kuala Simpang.


6. Kue Marke

Kue Marke atau kue akar kelapa adalah makanan khas Melayu yang populer di Aceh, terutama di Aceh Tamiang.

Nama "akar kelapa" diberikan karena bentuknya yang mirip dengan akar kelapa.

Namun, tidak ada bagian dari kelapa atau akar kelapa yang digunakan dalam pembuatan kue ini. 

Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain tepung ketan, tepung beras, gula, telur, garam, jahe, santan, margarin, dan wijen. Kue Marke sering ditemui saat perayaan Lebaran sebagai camilan yang menyertai sesi ngobrol.


7. Temuling

Salah satu ciri khas dari Kota Karang Baru adalah Temuling. Temuling adalah selai yang digunakan untuk menyantap ketupat mini yang terbuat dari ketan putih.

Bahan utama temuling adalah telur kura-kura tuntong, yang merupakan jenis kura-kura endemik yang ditemukan di Aceh Tamiang.

Namun, karena kura-kura ini langka dan hampir punah, telur ayam digunakan sebagai pengganti. 

Temuling merupakan hidangan yang selalu hadir dalam setiap acara adat dan juga dapat dijumpai di kedai-kedai kopi tradisional.


Inilah enam makanan khas yang dapat Anda temui di Kabupaten Aceh Tamiang.

Jangan lupa untuk mencoba semua hidangan ini saat Anda berkunjung.

Berikan apresiasi yang tinggi dengan membeli makanan tradisional ini dan kenalkan kelezatan mereka kepada teman-teman dan kolega Anda.(*)


ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya