Rumah Sakit Indonesia di Gaza Hancur Tertembus Serangan Israel
 |
| Rumah Sakit Indonesia di Gaza(Foto: Anas al-Shareef/Reuters/File Photo) |
Gaza Utara, AchehNetwork.com - Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza kini memasuki babak suram. Salah satu bangunan kesehatan terbesar di wilayah itu lumpuh total, mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel yang menggemparkan.
Tank dan penembak jitu Israel berhasil mengepung serta merangsek masuk ke dalam RS Indonesia setelah berhari-hari penuh ketegangan.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Bursh, menggambarkan pemandangan mengerikan yang ditinggalkan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit Indonesia.
"Kami terkejut dan ngeri melihat kondisi ini. Ini adalah serangan brutal yang tidak hanya merusak fasilitas kesehatan, tetapi juga mencoreng martabat kemanusiaan," ujar al-Bursh pada hari Sabtu.
Menurut al-Bursh, serangan udara pasukan Israel telah menghantam langsung RS Indonesia, menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan mengakibatkan sekitar 200 orang terluka.
Meski dalam situasi genting, staf medis tetap berjuang di dalam rumah sakit yang kini menjadi reruntuhan.
RS Indonesia yang dulunya menjadi tempat penyembuhan, kini berubah menjadi pemandangan kengerian.
Bangsal-bangsal yang semula berfungsi sebagai koridor, kini dipenuhi oleh pasien yang terluka. "Koridor telah menjadi bangsal dan ahli bedah beroperasi di lantai tersebut," kata Osama Bin Javaid dikutip dari Al Jazeera, yang turut menyaksikan kehancuran ini.
Di luar gedung RS, aroma busuk menyengat karena mayat-mayat yang tidak terkubur.
Banyak di antaranya hangus dan membusuk, meninggalkan pemandangan yang mengguncangkan hati.
"Tidak ada penguburan yang dilakukan selama berhari-hari karena penembak jitu Israel menargetkan siapa saja yang keluar untuk menggali kuburan,” ungkap Javaid.
Kekurangan pasokan medis yang parah semakin memperburuk situasi, membuat para korban sulit mendapatkan perawatan yang layak.
Masyarakat internasional diharapkan untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan guna meredakan penderitaan yang dialami oleh warga Gaza, terutama di tengah pandemi global yang sudah cukup membebani sistem kesehatan.(*)
