24 C
id

Duh... Dulu Nilai Ekspor Aceh Capai Angka Rp10,25 Triliun, Kini Anjlok Sebanyak 14 Persen...

Ekspor Aceh
Ilustrasi ekspor barang Aceh/pixabay.com

AchehNetwork.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan catatan menarik terkait nilai ekspor Provinsi Aceh yang sedang melalui masa penurunan.

Jelajah data BPS menunjukkan tren penurunan ini terjadi sepanjang Januari hingga November 2023, membuat catatan periode yang sama tahun lalu yang mencapai puncak hingga 660,6 juta dolar AS menjadi kenangan manis.


Angka fantastis ini, jika dihitung dalam mata uang rupiah dengan kurs terkini, setara dengan Rp10,25 triliun.

Namun, sayangnya, angka tersebut kini turun sebesar 14,19 persen, mengalami penurunan senilai 566,9 juta dolar AS atau Rp8,8 triliun.


Saat melibas data hingga November 2023, nilai ekspor Aceh didominasi oleh komoditas non-migas dengan pencapaian luar biasa sebesar 535,1 juta dolar AS.

Di belakangnya, tampak komoditas migas dengan angka sekitar 31,8 juta dolar AS.


Wahyu Agung Sutikno, Statistis Ahli Madya BPS Aceh, menceritakan dominasi beberapa komoditas pada tahun ini.

Mulai dari batu bara, minyak nabati, rempah-rempah, hingga kopi. Namun, bahan bakar minyak mineral memimpin dengan angka mencengangkan, mencapai 350,8 juta dolar AS.

Terlihat bahwa sebagian besar ekspor Aceh berasal dari sumber daya alam dengan kandungan hidrokarbon, seperti bahan bakar fosil, minyak bumi, gas, dan batu bara.


Kelompok rempah-rempah dan kopi turut menyumbang, dengan angka sekitar 90,5 juta dolar AS, sedangkan minyak nabati ikut menyemarakkan perjalanan ekspor dengan nilai sebesar 43,8 juta dolar AS.

Komoditas lainnya, seperti produk kimia dan ikan olahan, juga menjadi pilar ekspor dengan masing-masing angka 18,2 juta dolar AS dan 16,5 juta dolar AS.


Destinasi ekspor Aceh pada tahun ini melibatkan negara-negara tangguh, terutama India sebagai tujuan utama dengan nilai mencapai 364,8 juta dolar AS.

Amerika Serikat, Thailand, dan Jepang juga menyusul dengan angka yang patut diperhitungkan.


Namun, tak bisa diabaikan, bulan November menandai penurunan signifikan sebesar 41,19 persen, menyentuh angka 24,03 juta dolar AS.

Sebuah tantangan nyata jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mampu mencapai 41,88 juta dolar AS.

Aceh, kota dagang yang perlu menjawab tantangan demi menjaga gemerlapnya di peta ekspor.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll