24 C
id

Mengenal Sejarah Kapal Pinisi: Pesona Kapal Pinisi, Warisan Budaya Indonesia yang Terus Bersinar

Kapal Pinisi
kapal pinisi. (Kemdikbud)

AchehNetwork.com - Saat kita membuka mesin pencari Google hari ini, mata kita disajikan dengan gambar desain doodle yang memukau, menggambarkan sebuah kapal yang kokoh meliuk di lautan. 

Yang membuatnya lebih menarik, kapal tersebut adalah kapal pinisi, sebuah ikon legendaris Indonesia yang mengakar dalam kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. 


Namun, apa sebenarnya yang membuat kapal pinisi begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam.



Memahami Keunikan Kapal Pinisi


Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, kapal pinisi adalah warisan berharga nenek moyang Indonesia yang telah melintasi zaman sejak abad ke-16.

Dipakai oleh para pelaut Konjo, Bugis, dan Mandar yang berasal dari Sulawesi Selatan, kapal ini awalnya dirancang untuk keperluan pengangkutan barang.


Ciri khas kapal pinisi terletak pada desainnya yang memakai 7-8 layar dengan 2 tiang utama yang dipasang di bagian depan dan belakang kapal.

Selain itu, bahan utamanya masih mengandalkan kayu tradisional, seperti kayu besi, kayu bitti, kayu kandole atau punaga, serta kayu jati.


Tak hanya sebagai alat transportasi perdagangan, pembuatan kapal pinisi juga menjadi ritual berharga dengan tahapan-tahapannya yang sarat dengan filosofi mendalam.

Proses ini dapat disaksikan di tiga desa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan: Desa Tana Beru, Desa Bira, dan Desa Batu Licin.



Transformasi Fungsi: Wisata Kapal Pinisi


Meskipun di masa lampau kapal pinisi berfungsi sebagai sarana perdagangan, kini perannya telah berubah menjadi daya tarik wisata.

Pelayaran dengan kapal pinisi dapat dinikmati di destinasi menarik seperti Kepulauan Raja Ampat, Labuan Bajo, hingga Danau Toba.



Pengakuan Internasional: UNESCO Menyematkan Gelar


Pemilihan kapal pinisi sebagai doodle Google hari ini bukan tanpa alasanku. Selain sebagai warisan dari nenek moyang, kapal pinisi juga mendapat pengakuan tingkat internasional.

UNESCO secara resmi menetapkan kapal pinisi Sulawesi Selatan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada Sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda di Pulau Jeju, Korea Selatan, pada 7 Desember 2017.

Keputusan ini mengakui arti penting pengetahuan tentang teknik perkapalan tradisional nenek moyang Indonesia yang masih hidup dan berkembang hingga saat ini.


Dengan demikian, gambar kapal pinisi yang menghiasi halaman utama Google hari ini membawa makna yang lebih dalam, merayakan warisan budaya dan kemaritiman Indonesia.

Semoga informasi ini memberikan wawasan yang berharga!

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll