24 C
id

Tangisan Perempuan dan Anak-Anak Rohingya: Aksi Mahasiswa di Kantor Kemenkumham Aceh

 

Pengungsi Rohingya
Tangisan Perempuan dan Anak-Anak Rohingya: Aksi Mahasiswa di Kantor Kemenkumham Aceh/Foto: HabaAceh.id


AchehNetwork.com - Peristiwa dramatis terjadi di Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh pada Rabu (27/12) malam, ketika massa mahasiswa yang memaksa masuk mengangkut ratusan etnis Rohingya dari Balai Meuseuraya Aceh (BMA) ke kantor tersebut.

Dalam suasana yang memilukan, perempuan dan anak-anak Rohingya menangis sambil merapat ke tembok untuk berlindung, sedangkan sejumlah aparat kepolisian bersama awak media berupaya menenangkan mereka yang terlihat ketakutan.


Sebelumnya, pada Rabu siang, massa mahasiswa dari lintas universitas telah mengangkut paksa 127 etnis Rohingya dari BMA ke Kemenkumham Aceh menggunakan dua truk.

Setibanya di sana, warga Rohingya diturunkan dan ditempatkan di halaman gedung kantor tersebut. Polisi dengan sigap menutup pintu pagar setelah pengungsi ditempatkan di halaman, sementara puluhan mahasiswa masih berusaha masuk ke dalam.


Dalam orasinya, massa mahasiswa menyerukan agar Kemenkumham Aceh mendeportasi ratusan warga etnis Rohingya tersebut.

Kadiv Keimigrasian, Ujo Sujoto, mencoba berdiskusi dengan massa mahasiswa, namun, dia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak dapat dilakukan karena para pengungsi memegang kartu pengungsi berdasarkan Perpres 125 tahun 2016.


"Saya mendukung gerakan ini, saya juga sepakat dengan suara mahasiswa untuk menolak Rohingya, tapi mereka tidak bisa langsung dideportasi karena ada Perpres 125 tahun 2016 yang mengatur itu," ungkap Ujo kepada mahasiswa.

Meskipun demikian, mahasiswa terus mendesak untuk menandatangani tuntutan mereka, namun, Ujo tidak dapat melakukannya karena kebijakan tersebut berada di bawah tanggung jawab Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Aceh, Meurah Budiman.


Hingga berita ini ditayangkan, massa mahasiswa masih menduduki Kantor Kemenkumham Aceh.

Aksi tersebut melibatkan mahasiswa dari Universitas Abulyatama, Universitas Bina Bangsa Getsempena, dan Universitas Muhammadiyah Aceh. Mereka menuntut tanggapan resmi dari pihak Kemenkumham Aceh terkait deportasi etnis Rohingya yang menjadi sorotan.(*)


Sumber: HabaAceh.id

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll