24 C
id

Penemuan Cadangan Gas Miliar Barel di Laut Aceh, SKK Migas Membantah Informasi Tidak Akurat

Migas Aceh
Gambar Ilustrasi/wikipedia


Jakarta, AchehNetwork.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merespons keras informasi yang keliru terkait temuan cadangan di Blok Andaman, sekitar 100 kilometer dari bagian utara Sumatera.

Kabar yang menyebut bahwa cadangan tersebut adalah minyak dengan potensi mencapai miliaran barel ditepis oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro.

Hudi menegaskan bahwa cadangan yang ditemukan di Wilayah Kerja (WK) South Andaman adalah gas dan kondensat. 

"Wilayah Kerja South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split," jelas Hudi dalam keterangan tertulisnya.

Meskipun begitu, Hudi menyayangkan adanya informasi tidak akurat yang menyebabkan spekulasi di masyarakat, terutama di Aceh.

"Informasi ini tentu sangat misleading dan menyesatkan sehingga perlu diluruskan agar tidak memunculkan spekulasi di publik," sesalnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), total sumber daya di area Andaman diperkirakan sebesar 4.965 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE).

Saat ini, dua konsorsium besar KKKS, yaitu Harbour Energy dan Mubadala Energy, beroperasi di sana.

Penemuan besar cadangan gas di Wilayah Kerja South Andaman diumumkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy akhir tahun 2023. 

Potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet) gas bumi ditemukan dari Sumur Eksplorasi Layaran-1.

Mubadala Energy tengah melakukan serangkaian tes, termasuk core analysis, fluid analysis, dan post drill analysis. 

Hasilnya akan membentuk dasar rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) sesuai kajian teknis, ekonomis, skenario pengembangan, hingga komersialisasi. 

Hudi menekankan bahwa pembangunan infrastruktur, termasuk kilang LNG, akan dibahas setelah PoD selesai.

"Secara umum, penemuan gas ini akan butuh infrastruktur agar bisa dikomersialkan," tambahnya.

SKK Migas kini berfokus pada validasi potensi gas pada sumber gas besar di Blok Andaman.


Proses pembuktian dan validasi besaran cadangan gas dan kondensat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan langkah-langkah dan pembangunan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk percepatan onstream.

Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, pada kunjungan ke Kantor Kementerian ESDM pada 5 Januari 2024, menyampaikan hasil Pengeboran Layaran-1 dan perkembangan operasional Ruby.

Penemuan ini dianggap sebagai bagian dari dukungan Mubadala Energy terhadap target produksi Indonesia tahun 2030, yaitu 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

Abdulla optimis dapat memulai proyek South Andaman pada tahun 2030 jika mendapat dukungan dari semua pihak. 

"Kami berharap dukungan dari semua pemangku kepentingan agar kami bisa melanjutkan penemuan ini dan dapat membantu untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah," ucap Abdulla.

Pihak Mubadala Energy mengapresiasi perbaikan kebijakan dan regulasi yang telah dilakukan oleh pemerintah, termasuk dalam hal mekanisme kontrak gross split maupun cost recovery.

 Abdulla mengakui bahwa pemerintah telah memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan kegiatan operasional KKKS.(*)

Sumber: Fajar.co.id

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll