24 C
id

Gawat..! Pengadilan Varanasi Mengizinkan Umat Hindu Sembahyang di Masjid Gyanvapi: Keputusan Kontroversial yang Memecah Belah Opini Publik India

Masjid Gyanvapi
Masjid Gyanvapi/net


AchehNetwork.com - Heboh! Pengadilan Kota Varanasi, India, baru-baru ini membuat keputusan kontroversial yang memperbolehkan umat Hindu bersembahyang di dalam masjid. 

Keputusan ini langsung menciptakan kehebohan dan protes di kalangan masyarakat pada Kamis (01/02/2024).

Meskipun demikian, sebagian orang merasa senang dan menyatakan bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik. 

Mereka berpendapat bahwa sebelum masjid tersebut berdiri, tanah tersebut sebenarnya adalah bekas kuil suci bersejarah.

Pengacara kelompok umat Hindu yang menjadi pemohon menyampaikan bahwa hakim telah memutuskan bahwa pemuka agama Hindu berhak untuk bersembahyang di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi.

Pengadilan juga meminta pemerintah distrik untuk segera membuat pengaturan guna memulai ibadah tersebut dalam waktu tujuh hari.

"Hakim telah mengizinkan kerabat pendeta untuk menyembah dewa-dewa Hindu di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi," kata Vishnu Shankar Jain, pengacara tersebut.

Namun, Komite Anjuman Intezamia Masjid Gyanvapi menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Tinggi Allahabad, menurut penasihat komite Merajuddin Siddiqui.

Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India (AIMPLB), yang menjadi penasihat komite, menyatakan bahwa keputusan pengadilan tersebut sama sekali tidak dapat diterima, mirip dengan kasus pembukaan kunci di Masjid Babri pada tahun 1986.

Masjid Gyanvapi, yang merupakan masjid abad ke-17 di kota suci Varanasi, disebut-sebut dibangun di atas tanah bekas kuil yang dihancurkan.

Masjid ini berbatasan dengan kuil Dewa Hindu Siwa dan termasuk salah satu masjid terkemuka di India.

Perebutan klaim atas tempat-tempat suci semacam ini telah lama menjadi sumber konflik di India, memecah belah negara yang mayoritas Hindu dan memiliki populasi Muslim terbesar ketiga di dunia.

Keputusan kontroversial pengadilan ini masih memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Sementara itu, seorang ekstremis sayap kanan agama Hindu di India, Yati Narsinghanand, secara kontroversial menyerukan umat Hindu untuk menginvasi Makkah, Arab Saudi, dan mengubah Ka'bah menjadi kuil India.

Ucapan kontroversialnya ini menciptakan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr. Ali Muhyiddin Al-Qara Daghi, yang mengutuk pernyataan Yati Narsinghanand.

Dalam menghadapi situasi ini, terlihat bahwa isu-isu keagamaan di India masih menjadi sumber ketegangan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan harmoni antar berbagai komunitas agama di negara tersebut.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll