24 C
id

Kolaborasi Mubadala Energy dan SKK Migas: Membuka Potensi Cadangan Gas Aceh 1 Juta Barel Per Hari untuk Kesejahteraan Energi dan Ekonomi

Gas Aceh
Peta Lokasi Gas Aceh/Foto: SKK Migas


AchehNetwork.com - Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, mengumumkan kolaborasi strategis dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menggali potensi besar cadangan gas di perairan Aceh pada tahun 2030.

Dengan target produksi Indonesia mencapai 1 juta barel minyak mentah per hari dan 12 miliar kaki kubik gas alam per hari pada tahun tersebut, langkah ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya menjaga ketahanan energi negara.

Menurut Abdulla, letak sumber gas yang terletak sekitar 100 kilometer atau 54 mil laut dari pantai Sumatra bagian utara, khususnya di South Andaman, menawarkan potensi luar biasa. 

Penemuan gas yang signifikan ini berawal dari eksplorasi di Sumur Layaran-1, yang saat ini masih dalam tahap awal pengembangan.

Mubadala Energy Indonesia tengah giat melakukan serangkaian uji coba untuk menggali lebih dalam potensi gas alam tersebut.

Dari analisis inti sumur hingga analisis pasca pengeboran, setiap langkah diambil dengan cermat untuk memastikan hasil yang optimal.

"Dari sumur eksplorasi ini, kami akan menentukan status eksplorasi yang akan menjadi dasar bagi rencana pengembangan selanjutnya, yang disusun berdasarkan kajian teknis, ekonomis, serta skenario pengembangan hingga tahap komersialisasi," papar Abdulla, menegaskan komitmen dalam menghadirkan kontribusi nyata bagi sektor energi Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, Mahdinur, telah mengonfirmasi penemuan cadangan gas terbesar ketiga di dunia oleh Mubadala Energy, terletak di Sumur Eksplorasi Layaran-1 di Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman.

Berita ini menjadi kabar baik bagi potensi ekonomi Aceh, yang secara geografis memiliki posisi strategis dalam sektor migas.

Mahdinur menambahkan bahwa keberhasilan eksplorasi ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Aceh.

Dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk turut serta aktif dalam memanfaatkan potensi ini secara maksimal, dengan harapan akan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi putra-putri daerah.

Tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi, penemuan gas ini juga diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan asli yang signifikan bagi Aceh di masa mendatang.

Dengan dukungan PT Pembangunan Aceh (PEMA) dalam mengelola rantai bisnis migas di wilayah tersebut, diharapkan manfaat dari penemuan ini dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat setempat.

Dengan demikian, kolaborasi antara Mubadala Energy Indonesia, SKK Migas, dan pemerintah Aceh menjadi tonggak penting dalam menjaga kedaulatan energi negara dan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.(*)


Sumber: AJNN

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll