24 C
id

Wali Nanggroe Aceh Ajak Rektor Universitas Se-Aceh Diskusikan Rencana Pengiriman Pelajar ke Singapura dan Rusia

Wali Nanggroe
Pertemuan Wali Nanggroe dengan Rektor Se-Aceh/Foto Humas Wali Nanggroe




Banda Aceh, AchehNetwork.com - Sebuah pertemuan penting telah diadakan di Banda Aceh pada hari Selasa yang lalu, yang dipimpin oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para Rektor Universitas se-Aceh, dengan tujuan untuk membahas rencana pengiriman pelajar Aceh ke Singapura dan Rusia.

Dalam pertemuan tersebut, Drs Muhammad Diwarsyah, Katibul Wali Nanggroe, menegaskan urgensi persiapan untuk mengikuti program pengiriman pelajar ini.

"Wali Nanggroe sudah mengajak universitas di Rusia dan Singapura untuk bekerja sama dengan Aceh, sekarang kita harus mempersiapkan untuk dapat ikut dalam program ini," katanya..

Hadiri pertemuan tersebut antara lain adalah perwakilan dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, UIN Ar Raniry Banda Aceh, Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Al Muslim, Universitas Samudra Langsa, dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.

Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haythar menyerukan kepada perwakilan kampus untuk segera mengirimkan nama-nama pelajar yang akan dilibatkan dalam program ini sebelum bulan Juli.

"Saya minta sebelum Juli sudah diberikan kepada kami nama-nama yang akan kita kirim. Insya Allah kita akan kirim untuk berbagai bidang studi belajar di dua negara tersebut," ujarnya.

Tgk Malik juga menekankan pentingnya memanfaatkan peluang ini secara maksimal, mengingat komitmen Singapura dan Rusia dalam membantu Aceh, terutama dalam bidang pendidikan.

 "Peluang ini harus kita manfaat secara maksimal. Kalau kita tidak penuhi, mereka akan tutup pintu, tidak akan percaya lagi dengan kita," tambahnya.

Pihak universitas pun memberikan tanggapan positif terhadap rencana pengiriman pelajar ini.

Prof Taufiq Saidi, Wakil Rektor USK Banda Aceh, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyebutnya sebagai gebrakan positif bagi pengembangan pendidikan di Aceh.

Singapura dan Rusia dikenal sebagai negara yang memiliki universitas dengan status sebagai perguruan tinggi terkemuka di dunia.

Khususnya terkait dengan pengiriman pelajar ke Rusia, Prof Taufiq mengungkapkan rencana untuk mendirikan pusat studi Bahasa Rusia di USK Banda Aceh guna mengatasi kendala penguasaan bahasa.

"Nanti aksesnya bukan hanya untuk mahasiswa, dan juga para siswa-siswi yang memiliki ketertarikan untuk melanjutkan pendidikan ke Rusia," jelas Prof Taufiq.

Dengan kolaborasi antara pemerintah Aceh, universitas, dan negara tujuan, diharapkan program pengiriman pelajar ini dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan pendidikan di Aceh dan memperluas horison akademik para pelajar Aceh.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll