24 C
id

Begini Cara Berbuka Puasa dengan Benar dan Tepat: Mengikuti Ajaran Agama dan Panduan Ulama


Tata Cara Buka Puasa
Ilustrasi/pixabay


AchehNetwork.com - Banyak dari kita telah menghafal doa berbuka puasa Ramadan.

Namun, seringkali terjadi kekeliruan atau kurangnya pemahaman yang tepat dalam membaca doa tersebut sesuai dengan ajaran agama dan panduan ulama.

Ternyata, waktu yang tepat untuk membaca doa berbuka puasa bukanlah saat kita hendak membatalkan puasa dengan mengonsumsi kurma atau air putih.

Menurut penjelasan Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin yang dilansir oleh NU Online, waktu yang tepat untuk membaca doa tersebut adalah setelah kita selesai membatalkan puasa dengan mengonsumsi kurma atau minum air putih.

Hal ini memiliki kaitan dengan makna yang terkandung dalam doa tersebut.

Oleh karena itu, ketika kita hendak membatalkan puasa setelah masuk waktu Maghrib, disarankan untuk membaca bismillah secara lengkap dan kemudian membatalkan puasa dengan mengonsumsi kurma atau air.

Dengan demikian, kita dapat mengikuti tuntunan agama dengan lebih tepat dan mendalam.

Berikut adalah tata cara yang benar dalam membaca doa buka puasa sesuai dengan panduan syariat dan ulama:

1. Menjaga waktu untuk membuka puasa, yaitu saat telah masuk waktu Maghrib yang ditandai dengan adzan Maghrib.

2. Membaca basmalah secara lengkap sebelum memulai membatalkan puasa, yaitu dengan mengucapkan "Bismillâhir Rahmânir Rahîm".

3. Memulai dengan memakan kurma untuk membatalkan puasa, disarankan memakan jumlah ganjil seperti 3 butir, 5 butir, dan seterusnya.

4. Jika tidak ada kurma, membatalkan puasa dengan minum air putih, disunahkan menggunakan air zamzam jika tersedia.

5. Alternatifnya, jika tidak ada air putih, membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan yang manis.

6. Setelah membatalkan puasa, membaca doa buka puasa dengan mengangkat kedua telapak tangan ke atas.

Doa berbuka puasa:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ، إِنْ شَاۧءَ اللّٰهُ تَعَالَى، يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ، اِغْفِرْ لِيْ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الّذِيْ أَعَانَانِيْ (هَدَانِيْ) فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ  

"Allahumma laka shumtu, wa ‘ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa ‘alaika tawakkaltu, dzahabadzh dzhama-a, wabtalatil-‘uruqu, wa tsabatal ajru, insyaallahu ta’ala. Ya wasi’al-fadhli, ighfirli, alhamdulillahilladzi a’anani (hadani) fashumtu, wa razaqani fa-afthartu"

Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, atas rezeki-Mu aku berbuka, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Telah hilang dahaga dan telah basah tenggorokan, semoga tetaplah pahala puasa, Insyaallah. Wahai Yang Maha Luas Anugerah-Nya, berikanlah ampunan bagiku. Segala puji bagi Allah Yang telah menolongku sehingga aku berpuasa dan yang telah memberikan rezeki kepadaku sehingga aku bisa berbuka."

7. Setelah membaca doa, boleh makan dan minum sampai kenyang.

8. Setelah selesai makan dan minum, membaca doa berikut:

  اَلْحَمْدُ للِهِٰ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هٰذَا، وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ  

"Alhamdulillahilladzi ath’amani hadza, wa razaqanihi min ghairi haulin minni wa la quwwatin"

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan ini kepadaku, dan telah memberikannya rezeki kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku.”(*)/

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll