24 C
id

Kelezatan Adee Keumbang Tanjong, Takjil Khas Aceh dari Pidie yang Menggoda Selera

Adee Keumbang Tanjong
Adee Keumbang Tanjong/Foto: Net


AchehNetwork.com - Selama bulan Ramadhan, Adee Ie Leubeue menjadi primadona di meja berbuka bagi banyak orang. 

Kue khas Aceh dari Pidie ini juga dikenal dengan sebutan Adee Keumbang Tanjong, mengambil nama dari asalnya, Gampong Keumbang Tanjong, Kecamatan Krueng Dhoe, Kabupaten Pidie.

Adee Ie Leubeue adalah salah satu kue langka yang hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu, terutama saat bulan suci Ramadhan, dan diproduksi secara terbatas di tempat asalnya. 

Namun, belakangan ini, kue ini mulai merambah ke daerah-daerah lain seperti Sigli, Grong-grong, dan Banda Aceh.

Meskipun demikian, kue ini tetap merupakan barang langka di pasaran. 

Bagi yang ingin memperolehnya dengan mudah dan dengan harga yang terjangkau, harus langsung menuju Keumbang Tanjong. 

Di sana, kue ini tidak hanya tersedia dalam jumlah yang cukup, tetapi juga dengan harga yang lebih ramah di kantong, dengan perbedaan harga mencapai Rp2-3 ribu per kemasan dibandingkan dengan daerah lain.

Selama bulan Ramadhan, Adee Keumbang Tanjong menjadi hidangan takjil favorit untuk berbuka puasa. 

Rasa nikmatnya, terutama bagi lidah masyarakat Aceh yang gemar penganan manis, menjadi alasan utama di balik popularitasnya. 

Harga yang terjangkau, biasanya dijual sekitar Rp5-10 ribu per porsi berisi 5 kue, membuatnya diminati oleh banyak kalangan.

Adee Ie Leubeue memiliki tekstur lembut dengan lapisan tepung yang halus. 

Ketika disantap, tercium aroma harum minyak bawang yang memikat. 

Kue ini dilapisi dengan selai manis yang sempurna untuk dinikmati saat berbuka puasa, sesuai dengan penjelasan dari seorang penjual di Pasar Keumbang Tanjong.

Bagi yang ingin membuatnya sendiri, prosesnya cukup sederhana dan ekonomis. 

Bahan-bahan yang mudah didapat seperti tepung beras halus, telur, gula, dan santan kental murni. 

Campurkan tepung beras dan gula, lalu tambahkan santan hingga merata. 

Panggang dengan api kecil di bawah dan besar di atas, pastikan tidak terlalu matang. Setelah matang, tunggu selama 1-2 menit, dan Adee Ie Leubeue siap disajikan.

Meskipun demikian, konon hanya sedikit orang yang mampu membuat rasa khas dari kue ini. 

Di beberapa kampung, hanya segelintir orang yang memiliki keahlian khusus untuk membuat Adee Ie Leubeue.

Menurut warga, sebaiknya kue ini segera disantap setelah dibeli karena tidak tahan lama, karena tidak menggunakan bahan pengawet. 

Hal ini menjadikannya sebagai hasil karya para perempuan di Keumbang Tanjong, dan menjadi incaran utama selama bulan puasa dan Lebaran.

Berbentuk pipih dengan warna kuning. Ada yang digulung dan ada pula yang dijual tanpa digulung, mirip dengan kue talam.

Jadi, kue ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Pidie, karena belum lengkap rasanya menjelajahi daerah ini tanpa mencicipi kelezatan Adee Ie Leubeue. 

Rasanya yang legit, manis, dan lezat, sering kali dijual dalam kemasan berisi sepuluh gulungan Adee.(*)

Dirangkum: Dari berbagai sumber

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll