Minim Kemajuan, Berikut Daftar 5 Negara Tertinggal dalam Indeks Pembangunan Manusia, Rata-rata dari Benua Hitam

AchehNetwork.com - Kemajuan teknologi mendorong persaingan antarnegara untuk menunjukkan prestasi mereka. 

Namun, di tengah dinamika tersebut, beberapa negara masih berjuang untuk mengejar ketertinggalan karena kesulitan dalam mencapai perkembangan yang signifikan.

Setiap tahun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerbitkan laporan Pembangunan Manusia berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Laporan ini bertujuan untuk mengukur kemajuan suatu negara dalam aspek seperti harapan hidup, pendidikan, dan pendapatan per kapita.

Berdasarkan laporan tersebut, berikut adalah daftar negara yang mengalami ketertinggalan:

Negara kecil di Afrika Tengah ini telah dilanda konflik politik dan kekerasan selama beberapa dekade. 

Hal ini menghambat pembangunan ekonomi dan sosial, dengan mayoritas penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi. 

Meskipun ada upaya dari organisasi internasional dan pemerintah Burundi untuk memulai program pembangunan, kondisi di negara ini masih belum mengalami perubahan yang signifikan.

Republik Afrika Tengah juga menghadapi tantangan serupa dengan konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik yang menghambat perkembangan negara. 

Meskipun beberapa perjanjian damai telah dicoba, situasi keamanan masih rentan, terutama serangan terhadap warga sipil dan kekerasan seksual. 

Kurangnya infrastruktur dasar seperti air, jalan, dan listrik juga menjadi masalah, sementara sebagian besar penduduk hidup dalam kemiskinan.

Meskipun Nigeria memiliki sumber daya alam yang kaya dan populasi terbesar di Afrika, negara ini masih menghadapi tantangan serius. 

Korupsi tinggi dalam pemerintahan telah merusak pembangunan ekonomi dan menghalangi investasi. 

Ketegangan etnis dan agama serta keterbatasan akses pendidikan dan layanan kesehatan juga menjadi kendala dalam kemajuan negara ini.

Mozambik, setelah mengakhiri perang saudara pada tahun 1992, masih menghadapi tantangan politik signifikan dan konflik bersenjata sporadis. 

Negara ini termasuk dalam kategori berpenghasilan rendah dan rentan terhadap krisis pangan. 

Bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai sering merusak infrastruktur dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.

Konflik bersenjata yang berkelanjutan di Afghanistan telah menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. 

Negara ini juga menghadapi masalah kesehatan serius seperti gizi buruk, tingkat kematian ibu dan anak yang tinggi, serta penyebaran penyakit menular. 

Faktor lain seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan gender, dan urbanisasi yang cepat semakin memperburuk situasi. Ketergantungan pada bantuan asing juga memperlambat kemajuan pembangunan negara ini.

Semoga dengan kesadaran akan tantangan yang dihadapi, negara-negara ini dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan mencapai kemajuan yang lebih baik di masa depan.(*)