Karena Cemburu, Pria di Gayo Lues Bacok Mantan Istrinya

AchehNetwork.com - Unit Reserse Mobile (Resmob) dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gayo Lues berhasil menangkap seorang pria berinisial BD (44) atas dugaan pembacokan terhadap mantan istrinya, Jamilah (38). 

Insiden tragis ini terjadi di wilayah Kecamatan Kutapanjang pada hari Kamis, 4 April 2024.

Kapolres Gayo Lues, AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, melalui Kasatreskrim, Iptu M. 

Abidinsyah, mengungkapkan bahwa motif di balik kejadian ini adalah rasa cemburu. 

BD diduga tidak bisa menerima kenyataan bahwa mantan istrinya telah tinggal bersama suaminya yang baru, Tinok, di Desa Ranoeng Musara.

Informasi tentang kejadian ini pertama kali diterima oleh pihak kepolisian dari sepupu korban, Mastina. 

"Kami menerima laporan dari sepupu korban, Mastina, bahwa telah terjadi penganiayaan berat terhadap Jamilah di Desa Tampeng Musara, Kecamatan Kutapanjang, sekitar pukul 13.30 WIB," kata Abidinsyah.

Pembacokan terjadi saat pelaku mengunjungi korban dengan dalih ingin memesan kue untuk merayakan hari raya. 

Sebelum aksi keji itu terjadi, pelaku dan korban sempat berbincang-bincang. 

Namun, tanpa ada isyarat sebelumnya, pelaku tiba-tiba melancarkan serangannya ke arah kaki dan lutut korban. 

Akibatnya, korban mengalami putus jari kaki dan luka serius di bagian lututnya.

"Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri, dan korban kemudian dibawa ke RSUD Muhammad Alikasim Gayo Lues," tambah Abidinsyah.

Namun, berkat kerja keras Tim Unit Resmob Satreskrim Polres Gayo Lues yang melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) dan mendapatkan informasi terkait keberadaan pelaku, BD berhasil ditangkap. 

"Pada pukul 20.30 WIB, Tim Unit Resmob melakukan pengejaran hingga ke Desa Marpunge, dan mendapati sepeda motor milik pelaku di depan rumah warga," ungkap Kasat.

Tim Unit Resmob berhasil mengamankan sepeda motor tersebut beserta sepatu milik pelaku yang masih terdapat bekas darah. 

Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Gayo Lues untuk proses hukum lebih lanjut.(*)