Anggota Satlantas Polres Samosir Meninggal Dunia Usai Tipu Ratusan Warga

SAMOSIR - Bripka AS, seorang anggota Satuan Lalu Lintas Polres Samosir, meninggal dunia baru-baru ini dan meninggalkan banyak masalah. Dalam hidupnya, Bripka AS diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap wajib pajak.

Menurut informasi yang diperoleh, sudah ada 100 warga yang merasa menjadi korban tipuannya. Sebelum meninggal dunia, Bripka AS meminta uang pajak kendaraan dari masyarakat, namun uang tersebut tidak disetorkan ke kas negara, termasuk pajak STNK dan BBNKB.

Akibatnya, para warga yang sudah membayar pajak mereka terkejut ketika mengetahui bahwa pajak mereka telah menunggak selama bertahun-tahun. Kasus ini terungkap ketika para korban memeriksa pembayaran pajak kendaraan mereka secara online dan menemukan bahwa tagihan pajak mereka tidak pernah dibayar.

Warga kemudian mendatangi Kantor Samsat Pangururan untuk menyampaikan keluhan mereka. Kepala UPT Samsat Pangururan, Deni Meliala, mengatakan bahwa sudah ada 100 orang yang datang ke kantornya untuk menyampaikan keluhan. Rata-rata, mereka mengaku telah membayar pajak kendaraan mereka melalui Bripka AS sebelum mengetahui bahwa uang mereka tidak disetorkan ke kas negara.

"Meskipun pelakunya sudah meninggal, kami berinisiatif untuk mengurangi biaya denda sebesar 85 persen," kata Meliala pada Kamis (9/3/2023). Namun, itu saja yang bisa dilakukan oleh UPT Samsat Pangururan untuk membantu para korban.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh UPT Samsat Pangururan, terdapat 300 berkas yang bermasalah dan diduga akibat ulah Bripka AS.

Dalam melakukan aksinya, Bripka AS dibantu oleh seorang temannya yang dikenal sebagai Acong. Saat ini, Acong telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Samosir.

Sementara itu, warga yang mengetahui bahwa uang mereka telah digelapkan oleh Bripka AS sempat mendatangi kediaman pelaku.

Namun, belum ada informasi jelas tentang hasil dari kunjungan tersebut mengingat bahwa pelaku telah meninggal dunia.