24 C
id

Kelezatan Kuliner Khas Suku Alas, Aceh Tenggara: Menyatu dalam Keragaman Suku Alas

Kuliner Khas Kutacane
Kuliner Khas Kutacane (Foto: idntimes)



AchehNetwork.com -  Aceh, sebuah provinsi yang terkenal dengan statusnya sebagai daerah istimewa, memiliki banyak hal menarik selain nuansa Islamnya yang khas.

Budaya dan suku yang beragam di Aceh juga membawa perbedaan dalam konsumsi makanan mereka, tergantung pada cara bertani dan jenis tanaman yang mereka tanam.

Inilah mengapa provinsi yang berada di ujung Sumatera ini kaya dengan beragam kuliner.

Meskipun demikian, ada beberapa makanan yang memiliki kesamaan di beberapa kabupaten.

Ini terjadi karena wilayah-wilayah tersebut memiliki kerabat suku yang sama, tetapi kemudian dipisahkan oleh pembagian administratif kabupaten.

Salah satu contohnya adalah Kabupaten Aceh Tenggara, terutama di Kota Kutacane, yang memiliki beragam makanan khas dari Suku Alas.

Berikut adalah beberapa makanan khas dari Suku Alas di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara yang patut dicoba:


Tasak Telu

Kuliner khas Kutacane
Tasak Telu (Foto: idntimes)

Tasak telu adalah makanan khas yang berasal dari Suku Karo dan Suku Alas.

Kedua suku ini berlokasi berdekatan dan memiliki budaya yang hampir mirip.

Tasak telu mengacu pada makanan dengan tiga jenis bumbu, yaitu cabai rawit, batang serai, dan bawang merah.

Seiring berjalannya waktu, tambahan bumbu seperti daun salam dan kecombrang sering digunakan dalam proses memasaknya.

Tasak Telu menjadi salah satu kuliner yang paling terkenal dan dicari di Kutacane.


Manuk Labakh

Kuliner Khas Kutacane
Manuk labakh (Foto: wisata.id)

Manuk labakh adalah makanan khas dari Kota Kutacane yang berasal dari Suku Alas.

Makanan ini merupakan pilihan yang sehat karena tidak menggunakan minyak dalam proses memasaknya.

Biasanya manuk labakh disajikan pada acara pernikahan atau sunatan.

Daging bebek atau ayam kampung dikukus atau direbus terlebih dahulu, kemudian bumbu ditambahkan setelah proses perebusan selesai.

Bumbu yang digunakan termasuk santan kelapa mentah, kelapa ginseng, bawang mentah, merica, dan bumbu lain sesuai selera.


Keritip

Keritip adalah kudapan khas Kutacane yang terbuat dari beras ketan kukus dan beras ketan sangrai. 

Kedua jenis beras ketan tersebut dimasak dengan santan, gula kelapa, dan kelapa sangrai.

Setelah tercampur rata, adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

Rasanya gurih dan manis, sehingga cocok sebagai camilan sore atau pendamping minum kopi.


Ikan Pacik Kule

Kuliner Khas Kutacane
Ikan Pacik Kule (Foto: net)

Ikan pacik kule adalah hidangan berbahan dasar ikan khas Suku Alas.

Jenis ikan yang digunakan adalah ikan air tawar yang hidup di situ lawe alas.

Cara memasaknya cukup sederhana, yaitu dengan mengukus ikan terlebih dahulu, kemudian menambahkan bumbu.

Ikan yang sudah dibumbui dibalut dengan daun labu dan daun kunyit, kemudian dimasak dengan santan setelah disusun di dalam kuali.

Rasanya gurih dengan sedikit rasa pedas.

Bumbu yang digunakan meliputi cabai merah, cabai rawit, bawang putih, kemiri, serai, lengkuas, kunyit, santan, dan garam.


Buah Khum Khum

Kuliner Khas Kutacane
Buah Khum-khum (Foto: net)

Buah khum khum sebenarnya bukan buah sungguhan, tetapi makanan manis yang mirip dengan boh romrom yang terkenal di Aceh.

Di Indonesia, makanan ini memiliki bentuk yang mirip dengan kelepon.

Buah khum khum adalah salah satu makanan yang terkenal dan khas di Kota Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

Gula merah yang manis di dalam kue ini dilengkapi dengan taburan kelapa yang gurih, menjadikannya makanan yang diminati oleh penduduk setempat.


Lepat Bekhas

Kuliner Khas Kutacane
Lepat Bekhas (Foto: net)

Lepat bekhas juga merupakan kudapan khas suku Alas yang terkenal di Aceh.

Di Kabupaten Aceh Tenggara, kudapan ini memiliki banyak versi di setiap kabupaten tetangga.

Lepat bekhas mirip dengan kue wajik yang terbuat dari beras ketan putih, santan, dan bumbu lainnya. 

Yang membedakan lepat bekhas adalah adanya daging durian yang ditambahkan sebelum adonan dicetak dan dipadatkan.


Makanan-makanan ini mencerminkan kekayaan kuliner Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, dengan beberapa kemiripan dengan kabupaten di sekitarnya.

Namun, tidak ada perdebatan tentang siapa yang memiliki makanan tersebut, karena makanan ini menjadi pemersatu bangsa.

Kesamaan-kesamaan ini justru mempererat hubungan antarsuku.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll