Achehnetwork.com, Banda Aceh - Aroma menggoda dan cita rasa yang memikat memenuhi Aceh Culinary Festival (ACF) 2023, yang menghadirkan beragam hidangan tradisional dari Aceh, nusantara, hingga kuliner khas dari negara-negara di Asia dan Eropa.


"ACF 2023 menawarkan pengalaman kuliner yang autentik, mulai dari citarasa lokal Aceh, nusantara, Asia, Afrika, hingga Eropa," ungkap Almuniza Kamal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, di Banda Aceh, pada Jumat (14/7/2023).


Pemerintah Aceh dengan bangga menggelar ACF ke-9 sejak pertama kali diadakan pada tahun 2014. Festival kuliner Aceh tahun ini berlangsung dari tanggal 14 hingga 17 Juli 2023 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, dengan tema "Culinary Culture Experience".


"ACF tahun ke-9 ini akan fokus pada nilai-nilai budaya dan tradisi yang terkait dengan kuliner tradisional Indonesia, khususnya kuliner Aceh," tambahnya.


Almuniza menjelaskan bahwa dalam festival kuliner ini, terdapat 150 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari 12 kabupaten/kota di Aceh, serta sembilan provinsi di Sumatra, Banten, dan DKI Jakarta.

Mereka semua menampilkan hidangan khas tradisional nusantara hingga hidangan internasional seperti Kimchi dari Korea, Tomyam, Takoyaki, Pad Thai, Biryani, Kebab, dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, ACF 2023 menjadi destinasi wisata budaya dan kuliner yang dinantikan oleh para food traveler.


"ACF juga mengampanyekan gerakan gaya makanan hijau atau green food style, yang mengedepankan festival yang ramah lingkungan," kata Almuniza.


Fahmi Akmal, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, menyampaikan bahwa Aceh Culinary Festival 2023, yang menyoroti beragam kuliner kearifan lokal dan nusantara, dapat mendorong potensi wisata dan ekonomi kreatif di Aceh.

Festival ini menciptakan destinasi wisata yang kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.

Fahmi menyebutkan pentingnya menerapkan strategi storynomics yang menekankan narasi dan konten kreatif, dengan menggabungkan perjalanan wisata yang menarik dan optimalisasi media digital.


"Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adaptasi dan kolaborasi dengan semangat 3G, yaitu gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi lokal," ungkapnya.


Fahmi menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepenuhnya mendukung penyelenggaraan ACF sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi nasional, dengan tujuan mencapai target kunjungan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar dan 6 hingga 8,5 juta wisatawan mancanegara.

Ia berharap ACF menjadi ajang yang sukses dan menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja.


"Pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif, pelestarian dan pengembangan kuliner kearifan lokal, kita harus menjaganya bersama untuk memajukan Indonesia," ungkap Fahmi.


Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menegaskan bahwa kegiatan seperti ACF sangat baik untuk mengisi waktu luang masyarakat dengan aktivitas yang positif.

ACF memiliki peran penting dalam memperkenalkan berbagai hidangan khas tradisional lokal dan nusantara kepada masyarakat Aceh secara lebih luas.


"ACF dapat memajukan ekonomi, terutama dalam sektor kuliner dan UMKM di Aceh. Saya berharap kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan lebih sering," tambahnya.


Dirinya juga menekankan kepada masyarakat yang mengunjungi ACF 2023 untuk menjaga kebersihan. Budaya hidup bersih harus diterapkan, termasuk dalam memisahkan sampah organik dan non-organik.

"Nikmatilah acara ACF ini, agar kita dapat memajukan industri kuliner, ekonomi, dan UMKM di Aceh," tutur Achmad Marzuki dengan penuh harap.(*)

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS

Ikuti kami di Fb Acheh Network Media