Japan Internship Program: Peluang Menarik untuk Bekerja dan Tinggal di Negeri Sakura
 |
| Ilustrasi |
Tidak heran, banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk bekerja di Jepang. Selain karena standar upah yang tinggi, lingkungan kerja yang baik juga menjadi daya tarik utama.
Saat ini, Jepang telah menciptakan program kerja sama yang menarik bagi mereka yang ingin tinggal dan bekerja di negara Sakura tersebut.
Program yang dikenal dengan sebutan "Japan Internship Program" ini didukung oleh perusahaan-perusahaan skala kecil hingga menengah yang bekerja sama dengan pemerintah Jepang.
Melalui program ini, perusahaan-perusahaan tersebut akan membiayai calon pekerja yang memenuhi kualifikasi untuk berangkat dan bekerja di Jepang.
Akun TikTok dengan nama pengguna @shumatsuopost mengungkapkan bahwa program ini sepenuhnya legal.
Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga menyediakan hunian bagi para pekerja mereka secara gratis atau dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Langkah ini diambil dengan tujuan agar para pekerja bersedia menetap secara permanen dan bekerja di Jepang.
Hal ini terkait dengan fakta bahwa Jepang sedang menghadapi krisis sumber daya manusia saat ini.
Proses pendaftaran untuk program ini cukup mudah.
Anda dapat membuka situs resmi Pemerintah Jepang di www.meti.go.jp, lalu mencari "Japan Internship Program" melalui fitur pencarian.
Setelah itu, klik "Application Overview for Foreign Nationals" untuk mengetahui syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk mengikuti program tersebut.
Setelah memahami syarat dan ketentuan, langkah berikutnya adalah mengisi formulir pendaftaran awal melalui halaman "Entry for Foreign Nationals" di situs tersebut.
Setelah selesai mengisi formulir, Anda dapat mengirimkannya secara langsung.
Program ini akan selalu dibuka setiap tahunnya.
Bagi mereka yang tidak berencana untuk menetap di Jepang, tidak perlu khawatir karena Jepang tetap memberikan pilihan untuk menjadi pekerja kontrak.
Jadi, mereka yang belum berhasil lolos seleksi tidak perlu kecewa, karena Jepang akan terus membuka kesempatan untuk mendaftar kembali setiap tahunnya.(*)
