24 C
id

Arab Saudi Melarang Atribut Palestina di Tempat Suci Makkah: Aktor Inggris Berbagi Pengalaman Pahit

Arab Saudi
aktor asal Inggris, Islah Abdur Rahman (Ig)


News, AchehNetwork.com - Arab Saudi baru-baru ini membuat kebijakan kontroversial dengan melarang jamaah haji menunjukkan atribut Palestina di tempat-tempat suci, Makkah dan Madinah. 

Keputusan ini mencuat setelah insiden penahanan yang dialami oleh aktor asal Inggris, Islah Abdur Rahman, pada akhir Oktober lalu.

Berdasarkan laporan dari Middle East Eye, Rahman, yang tengah menunaikan ibadah haji, mengalami penahanan oleh empat tentara Arab Saudi karena mengenakan keffiyeh (syal Palestina) putih di kepala dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan.

Melalui akun Instagramnya, Rahman menyuarakan keprihatinannya atas tindakan keras terhadap simbol atau bentuk solidaritas untuk Palestina di Arab Saudi.

"Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan saya," ujarnya.

 "Jelas bahwa syal adalah masalahnya. Mereka terus mengucapkan 'keffiyeh Palestina' dan melihat syalnya."

Rahman kemudian diantar ke lokasi di luar tempat penahanan biasa untuk diinterogasi.

Tentara Saudi meminta Rahman untuk meniru cara ia mengenakan keffiyeh, sementara mereka mendiskusikannya dan mengambil visanya.

Setelah melepaskan Rahman, seorang pekerja mendatangi dan mengambil syalnya sambil menyatakan, "Ini tidak bagus, Israel-Palestina tidak bagus, jadi jangan dipakai, tidak boleh."

Pengalaman pahit itu membuat Rahman merasa terkejut. "Ketakutan saya berubah menjadi patah hati... ini hanya satu ons dari apa yang harus dilalui oleh orang-orang Palestina," tambahnya.

Rahman juga menyadari betapa perlakuan ini memperluas empatinya terhadap rakyat Palestina, terutama selama pemboman Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.

Sejak berbagi pengalaman ini, Rahman mengaku menerima pesan kebencian dari warga Arab Saudi di media sosial, yang membela keputusan tentara Saudi dan menyatakan bahwa tidak diperkenankan mengibarkan bendera atau simbol di tempat-tempat ibadah.

"Ada pemahaman universal umat Islam bahwa ini bukanlah negara sembarangan dan bahwa Al-Aqsa di Palestina adalah salah satu situs paling suci dalam Islam... jadi saya pikir itu akan baik-baik saja. Saya juga mendapat cerita dari orang-orang yang pernah mengalami apa yang saya alami dan mereka mendapat masalah," tutup Rahman.(*)

Sumber: CNBC Indonesia

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll