24 C
id

Duta Besar Australia Pelajari Penanganan Kasus Kekerasan pada Perempuan di Aceh

Duta Besar Australia
Duta Besar Australia untuk Indonesia Stephen Scott saat berdialog di kantor Mahkamah Syar’iyah Aceh . (Foto: dok MS Aceh/AJNN)


Banda Aceh, AchehNetwork.com - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Stephen Scott, menjalani kunjungan komprehensif ke kantor Mahkamah Syar’iyah Aceh pada Rabu (15 November 2023) untuk memahami lebih dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah tersebut.


Stephen Scott menyatakan, "Kunjungan kami ini bertujuan untuk melihat bagaimana Mahkamah Syar'iyah Aceh menghadapi perkara seperti kekerasan dalam rumah tangga, yang juga merupakan masalah serius di Australia. Kasus kekerasan dalam rumah tangga di negara kami menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pembunuhan."


Menurutnya, Australia berhadapan dengan tantangan besar terkait masalah ini, dan kunjungannya ke Mahkamah Syar'iyah Aceh adalah untuk mendapatkan pemahaman baru.

Ia menegaskan komitmen Australia untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Aceh, dalam upaya meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pasca perceraian.


"Kerja sama ini akan dilaksanakan melalui AIPJ 2 (Australia-Indonesia Partnership of Justice) tahap kedua, dan kami siap memperpanjang kerjasama tersebut selama 3 tahun ke depan," tambah Stephen.


Dalam responsnya, Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Darmansyah Hasibuan, menyampaikan bahwa institusi tersebut telah melakukan perlindungan terhadap perempuan dan anak secara bertahap pasca perceraian.

Hasibuan menekankan pentingnya peningkatan kapasitas hakim dalam menangani perkara yang berkaitan dengan perlindungan perempuan dan anak.


"Putusan-putusan Mahkamah Syar'iyah di Aceh selalu memberikan hak-hak mantan istri. Sebelum suami membayar hak istri, sesuai dengan putusan hakim, maka suami tidak diperkenankan menjatuhkan talak di Mahkamah, dan akta cerai pun tidak diberikan," ungkap Hasibuan.


Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Mutia Juliana, menyoroti perlunya kajian mendalam terkait pemenuhan dan perlindungan perempuan dan anak di Aceh.

Ia menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat setiap tahun, termasuk kasus pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga.


"Upaya bersama diperlukan untuk menurunkan tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan. Peran AIPJ2 sangat penting dalam mendukung pelaksanaan program pemerintah Aceh," tegas Mutia.(*)

Sumber: AJNN

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll