180 Orang Pengungsi Etnis Rohingya Terlantar di Leungah, Aceh Besar

Aceh Besar, AchehNetwork.com -  Sebanyak 180 orang etnis Rohingya kini mengalami nasib tragis setelah dipindahkan dari Kantor DPRK Pidie. 

Mereka terdampar di kawasan Leungah, tepatnya di perbatasan Aceh Besar dan Pidie.

Para pengungsi ini sebelumnya diantar oleh warga Gampong Batee, Laweung, ke kantor DPRK Pidie pada malam sebelumnya.

Namun, perjalanan mereka tidak berjalan mulus.

Setelah beberapa jam, rombongan pengungsi Rohingya ini kembali diangkut menggunakan truk sekitar pukul 02:00 WIB dengan tujuan dipindahkan ke Kecamatan Batee.

Sayangnya, ketika tiba di sana, mereka menghadapi penolakan dari warga setempat. Akibatnya, mereka dibawa dan diturunkan di kawasan Leungah, Aceh Besar.

Faisal, seorang Protection Associate dari UNHCR, membenarkan keberadaan pengungsi Rohingya di kawasan Leungah perbatasan Aceh Besar dan Pidie. 

Meskipun tidak memiliki wewenang untuk menentukan tempat pengungsian sementara, Faisal menegaskan bahwa UNHCR berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan para pengungsi, seperti makanan dan minuman.

"Kita tidak berwewenang menentukan tempat pengungsian sementara, namun kita mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar kemanusiaan seperti makan minum," ujar Faisal saat dikonfirmasi pada Jumat (22/12).

Faisal menambahkan bahwa jika ada lokasi yang diizinkan untuk menampung mereka sementara, UNHCR akan berusaha menyediakan tenda sebagai tempat berteduh bagi para pengungsi Rohingya tersebut.

Sebelumnya, Penjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, mengatakan bahwa para pengungsi Rohingya yang berasal dari kantor DPRK akan dibawa ke Kecamatan Batee untuk ditampung sementara di sana.

Menurutnya, Keuchik Gampong Kulam, Kulee, dan Pasi Beurandeh sedang melakukan musyawarah untuk menetapkan mekanisme penanganan pengungsi tersebut.

"Orang Rohingya tersebut akan ditangani oleh masyarakat dan UNHCR," ujar Wahyudi Adisiswanto di pendopo pada dini hari tadi.(*)