24 C
id

Konflik di Jalur Gaza Terus Memanas, Hamas dan Jihad Islam Serang Sasaran Militer Israel

Gaza Palestina
Ilustrasi Hamas dan Jihad Islam Serang Sasaran Militer Israel


Gaza, AchehNetwork.com - Perang sengit antara milisi-milisi pembebasan Palestina dan Tentara Pertahanan Israel (IDF) terus berkecamuk hingga Sabtu (9/12/2023).

Dalam perkembangan terbaru, milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan serangan terhadap sejumlah sasaran militer Israel.


Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina, menyatakan melalui Telegram bahwa mereka telah menyerang kendaraan militer Israel dengan dua bom, yang menyebabkan luka pada beberapa tentara di sebelah barat Kota Gaza.

Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, melaporkan serangan terhadap pusat komando Israel di selatan Kota Gaza menggunakan mortir kaliber berat.


"Laporan dari Anadolu Agency juga menyebutkan bahwa Brigade Al-Qassam menargetkan tank Merkava Israel di bagian timur Kota Khan Yunis dengan peluru Yasin 105," demikian disampaikan dalam laporan tersebut.



Sasaran Permukiman Israel Juga Diserang


Brigade Al-Qassam juga mengklaim menembaki pasukan Israel yang menyerang di kota Khan Yunis utara dengan mortir dan meluncurkan serangan rudal ke permukiman Israel "Magen" di Gaza.

Pada Jumat malam sebelumnya, Brigade Al-Qassam melaporkan penghancuran total atau sebagian dari 21 kendaraan militer Israel di Jalur Gaza.


Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah berlangsung sejak 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu.

Sejak itu, lebih dari 17.487 warga Palestina telah tewas, dan lebih dari 46.480 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara dan darat yang terus berlanjut.



Kesulitan IDF di Jalur Gaza


Ohed Jimmo, mantan pejabat militer Israel, mengakui bahwa IDF sedang menghadapi perjuangan sulit melawan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.

Ia menyatakan bahwa apa yang terjadi pada 7 Oktober 2023 merupakan penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Israel.


Jenderal Cadangan Israel, Gans Tzur, juga mengakui bahwa pasukan Israel harus membayar mahal, dan banyak tentara mereka gugur setiap hari di Gaza.

Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, menyebut bahwa Hamas memiliki rencana besar, dan pemimpin Israel kini menyadari apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui.



5.000 Tentara Israel Terluka


Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan bahwa lebih dari 5.000 tentara Israel telah terluka sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Kementerian Pertahanan Israel mengakui 2.000 tentaranya cacat karena perang tersebut.



Latar Belakang Konflik


Perang Gaza dipicu oleh serangkaian kekerasan yang melibatkan Hamas dan IDF.

Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa sebagai respons terhadap kekerasan yang dialami Palestina oleh Israel, terutama di kompleks Masjid Al-Aqsa.


Israel merespons dengan pengeboman besar-besaran, menyebabkan eskalasi konflik yang telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan melibatkan operasi militer yang sulit bagi IDF.



Tuntutan Akhir Perang


Sementara korban terus bertambah, banyak pihak, termasuk Noam Dubibi, mantan pejabat Israel, menyoroti kegagalan besar yang terjadi pada 7 Oktober 2023.

Mereka menekankan bahwa kepemimpinan militer, pemerintah, dan intelijen harus bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.


Pada saat yang sama, Hamas terus menunjukkan ketahanan dan ketangguhannya di medan perang. Perkembangan selanjutnya dalam konflik ini tetap dinanti oleh dunia internasional.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll