24 C
id

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Warga Palestina Kelaparan, Israel Dituding Hancurkan Warisan Budaya

Gaza Palestina
Pengungsi Gaza/Foto: AFP


Gaza, AchehNetwork.com - Program Pangan Dunia (WFP) yang berada di bawah PBB mengungkapkan dalam laporan terbarunya bahwa sembilan dari sepuluh warga Palestina di wilayah Gaza tidak makan sepanjang hari.

Situasi ini disebabkan oleh pengepungan dan serangan militer Israel, yang juga disinyalir merusak warisan budaya Palestina.


Pesawat tempur Israel baru-baru ini menargetkan Masjid kuno Othman Bin Qashqar di Kota Tua Gaza, menyebabkan kerusakan dan menelan korban jiwa warga Palestina.

Masjid yang berusia sejak tahun 620AH ini dianggap sebagai salah satu masjid tertua dan situs arkeologi terpenting di Jalur Gaza.


WFP juga mencatat bahwa hingga 97 persen warga Gaza tidak memiliki cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Para pekerja medis di Gaza, yang berjuang tidak hanya melawan kekurangan pangan dan air tetapi juga terus berusaha menyelamatkan nyawa, menyatakan kesulitan besar dalam situasi krisis ini.


Seorang dokter senior dari Bantuan Medis untuk Palestina (MAP), yang berada di sekolah perawat di Rumah Sakit Eropa di Gaza, mengungkapkan dampak meningkatnya tingkat kelaparan pada dirinya dan anak-anaknya.

Ia bahkan baru sekali menerima bantuan kemanusiaan yang kebanyakan terdiri dari biskuit dan makanan kaleng.


Sementara itu, aksi penyerbuan terhadap gudang bantuan makanan oleh sejumlah orang yang putus asa mencerminkan tingginya kebutuhan akan pasokan pangan di tengah kelaparan yang melanda.

"Perang kelaparan telah dimulai," kata Nawras Abu Libdeh, seorang pekerja medis yang berbasis di Khan Younis.


Dalam beberapa hari terakhir, tank-tank Israel mulai bergerak ke Gaza selatan, memulai babak baru yang suram dalam konflik ini.

Organisasi seperti Doctors Without Borders (MSF) dan Doctors Against Genocide (DAG) menyampaikan peringatan mengenai tantangan besar yang dihadapi oleh pasien mereka akibat penembakan besar-besaran, kelangkaan air, dan kekurangan makanan.


Pengeboman dan serangan terus menerus mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur kesehatan, dan pasokan makanan serta air bersih hampir tidak ada.

Para pemimpin Israel disebut-sebut telah menjadikan kelaparan sebagai strategi perang, mengancam makanan, air, listrik, dan bahan bakar.


Michael Fakhri, Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan, menyoroti risiko genosida akibat kelaparan dan menyatakan bahwa "para pejabat Israel telah memperjelas niat mereka".

Dia menegaskan bahwa satu-satunya solusi adalah gencatan senjata permanen dan diakhirinya pendudukan Israel di Gaza.

Situasi yang menghancurkan ini menjadi panggilan untuk tindakan internasional guna mencegah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll