24 C
id

Massa Gerah Aceh Siap-siap Akan Gelar Aksi Demonstrasi Menolak Pengungsi Rohingya di Banda Aceh

Rohingya
Ilustrasi/CNN Indonesia


Banda Aceh, AchehNetwork.com - Suasana memanas di Aceh menjelang aksi demonstrasi besar-besaran yang akan digelar oleh Gerakan Rakyat Aceh (Gerah).

Massa yang berkumpul di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, bersiap-siap untuk menggelar demonstrasi pada Selasa (2/1/2024) pukul 9.00 WIB pagi mendatang. 


Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh. Melalui sebaran yang viral di media sosial, Gerah menegaskan penolakan terhadap keberadaan imigran Rohingya dengan alasan bahwa Aceh masih berada dalam kondisi sulit dan merupakan daerah termiskin se-Sumatera.


Menurut Gerah, banyak pihak yang menjual isu kemanusiaan tanpa mempertimbangkan perasaan masyarakat setempat.

Dalam pernyataannya, mereka menegaskan penolakan terhadap pemberian lahan atau tanah untuk posko penampungan Rohingya.

Gerah mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Aceh dan stakeholder terkait untuk menyelesaikan dan memindahkan imigran Rohingya dari Aceh.



YARA: Rohingya Berhak Ditolong Secara Kemanusiaan dan Mengacu pada Regulasi Internasional


Sementara itu, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH MH, memberikan tanggapan terkait aksi protes Gerah.

Safaruddin menekankan bahwa menolong pengungsi Rohingya adalah kewajiban kemanusiaan dan terdapat regulasi yang mengatur hal tersebut.


Dalam keterangannya, Safaruddin menjelaskan bahwa aturan menolong pengungsi diakui secara internasional, termasuk dalam Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951 dan Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016

 Ia menegaskan bahwa status Rohingya sebagai pengungsi tidak dapat ditolak, mengingat hak mereka diakui oleh UNHCR.


Menanggapi konflik antara pengungsi Rohingya dan warga lokal, Safaruddin menyampaikan bahwa sebab akibat dari masalah tersebut perlu dipahami.

Dia menyoroti masalah sanitasi yang dihadapi pengungsi akibat kurangnya fasilitas toilet yang memadai.

Menurutnya, solusi dapat ditemukan dengan menyediakan fasilitas yang memadai.


Safaruddin juga menyoroti kondisi beberapa pengungsi yang tidak bisa membaca Al-Quran. Menurutnya, masyarakat Aceh dapat berkontribusi dengan mengajari mereka yang kurang berilmu untuk belajar agama.

Ia menegaskan bahwa YARA siap membantu secara kemanusiaan tanpa memandang suku, agama, dan bangsa.


Dalam upaya penanganan pengungsi, Safaruddin menyampaikan niat YARA untuk membangun komunikasi dengan UNHCR guna mendapatkan solusi yang lebih baik dan menghindari kondisi yang tidak terkendali.

 "Kita siap bantu, tidak ada yang kita tolak demi kemanusiaan," tandas Safaruddin.(*)


Sumber: Serambinews.com

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll