Misteri Hubungan Antara Pemeliharaan Kucing dan Risiko Skizofrenia
 |
| Ilustrasi Kucing/Foto: Pixabay |
AchehNetwork.com - Sebuah studi kontroversial telah mengungkapkan hubungan antara pemeliharaan kucing dengan risiko penyakit skizofrenia, mengundang pertanyaan tentang bagaimana keduanya bisa terkait.
Skizofrenia, gangguan mental serius yang mempengaruhi cara seseorang menafsirkan realitas, kini menjadi fokus perhatian setelah penelitian oleh tim ilmuwan dari Universitas Queensland di Australia.
Dilansir dari Medical Daily pada Senin (11/12/2023), hasil tinjauan terhadap 17 penelitian dari 11 negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menunjukkan bahwa pemilik kucing memiliki kemungkinan risiko 2,35 kali lebih tinggi untuk mengembangkan skizofrenia.
Studi ini, yang diterbitkan dalam jurnal Schizophrenia Bulletin, tentu menuai kontroversi karena tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin turut berkontribusi.
"Kami menemukan hubungan antara kepemilikan kucing secara luas dan peningkatan kemungkinan berkembangnya gangguan terkait skizofrenia," ungkap para peneliti.
Meskipun menarik, temuan ini membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami korelasi yang kompleks ini.
Skizofrenia sendiri merupakan penyakit mental serius yang memengaruhi perilaku, pikiran, perasaan, dan aktivitas sehari-hari seseorang.
Gejalanya meliputi delusi, halusinasi, gangguan bicara, dan berbagai masalah emosional.
Meski gejala ini mungkin berbeda-beda, penelitian menunjukkan bahwa risiko skizofrenia pada pemilik kucing diduga berkaitan dengan parasit Toxoplasma gondii.
Kritik terhadap studi ini muncul karena kurangnya perhitungan terhadap faktor-faktor lain, seperti latar belakang sosial dan ekonomi, serta riwayat keluarga.
Namun, penelitian tahun 1995 mengeksplorasi potensi peran parasit Toxoplasma gondii yang umumnya ditemukan pada kucing sebagai pemicu skizofrenia pada manusia.
Meskipun kontroversial, studi ini membuka pintu bagi pemahaman lebih lanjut tentang kompleksitas hubungan antara pemeliharaan kucing dan risiko skizofrenia.
Seiring dengan pertanyaan yang muncul, penelitian ini mengajak kita untuk lebih cermat dalam mengeksplorasi hubungan antara faktor lingkungan dan kesehatan mental manusia.(*)
