24 C
id

Rohingya Memilih Indonesia, Ternyata Penyebabnya Penjagaan Perairan Thailand dan Malaysia Lebih Ketat Ketimbang Indonesia

Rohingya
Para pengungsi Rohingya(Foto: Reuters)


Banda Aceh, AchehNetwork.com  - Polisi mengungkap bahwa warga etnis Rohingya memiliki pilihan negara tujuan sebelum meninggalkan kamp penampungan di Bangladesh.

Namun, karena penjagaan ketat di beberapa negara, pengungsi ini dialihkan ke Indonesia.


"Sebelum keberangkatan, para pengungsi terlebih dahulu menentukan negara tujuannya, apakah ke Indonesia, Malaysia, atau Thailand," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, dalam keterangannya pada Jumat (15/12/2023).


Menurut Joko, kapal yang membawa Rohingya disesuaikan dengan negara tujuan mereka.

Namun, karena penjagaan ketat di perairan Thailand dan Malaysia, banyak dari mereka beralih ke Indonesia.


"Ketatnya penjagaan di perairan Thailand dan Malaysia membuat mereka umumnya mengalihkan tujuannya ke Indonesia," jelas Joko.


Joko menjelaskan bahwa aktor utama dalam penyelundupan warga etnis Rohingya ke Aceh berada di Cox's Bazar, Bangladesh. Mereka dibawa ke Tanah Rencong dengan membayar 'tiket' kapal sejumlah Rp 15 juta per orang.


"Penyelundupan Rohingya ini dikoordinir oleh koordinator utama di Camp Cox's Bazar, Bangladesh. Para pengungsi Rohingya dikenai biaya sebesar 20.000-100.000 Taka atau Rp 3-15 juta per orang," terangnya.


Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, diketahui bahwa warga Rohingya mengumpulkan uang yang kemudian diserahkan kepada orang yang ditunjuk. Setelah terkumpul, koordinator, yang terdiri dari kapten kapal, nakhoda, dan operator mesin, membeli kapal, bahan bakar, dan persediaan makanan sebagai bekal perjalanan.


Uang sisa dari 'tiket' tersebut kemudian dibagikan kepada kapten, nakhoda, operator mesin, dan koordinator utama. Mereka melanjutkan perjalanan ke negara tujuan, salah satunya Indonesia. Proses penyelundupan ini tidak hanya melibatkan perjalanan yang berisiko, tetapi juga terkait dengan praktik eksploitasi finansial yang merugikan para pengungsi Rohingya.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll