24 C
id

Temuan Gas Raksasa di Perairan Kalimantan dan Aceh: Indonesia Bersiap Optimalkan Temuan Cadangan Gas Terbesar Tahun Ini

Migas
Ilustrasi Temuan Gas Raksasa di Perairan Kalimantan dan Aceh/Foto: eleven


AchehNetwork.com - Dalam laporan terbaru dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kita dibuat terpukau oleh penemuan dua sumber gas besar atau "giant discovery" yang menjadi bintang utama di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera pada tahun ini.

Berita besar ini membawa harapan baru bagi Indonesia sebagai pemain besar dalam dunia energi.

Namun, untuk mewujudkan potensi ini, dibutuhkan langkah-langkah cepat untuk memastikan bahwa temuan ini tidak hanya menjadi angan-angan semata.

Dilansir AchehNetwork.com dari Kontan.co.id, Benny Lubiantara, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, memberikan wawancara eksklusif kepada media nasional pada Kamis (28/12), mengungkapkan pentingnya mempercepat proses pengoptimalan temuan ini.

Menurutnya, investor migas cenderung memilih wilayah dengan infrastruktur yang sudah ada dan lebih dekat dengan pasar. 

Oleh karena itu, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan agar potensi ini dapat dioptimalkan secepatnya.

Pencapaian terbesar datang dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab.

Mereka mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi di Wilayah Kerja South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet).

Penemuan megah ini berasal dari sumur Eksplorasi Layaran-1, berlokasi sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara.

Benny berharap temuan ini akan mengundang kembali perhatian investor asing, memasukkan Indonesia dalam daftar prioritas investasi di masa depan. 

Namun, dia menekankan perlunya perbaikan dalam hal ketentuan fiskal dan non-fiskal untuk meningkatkan daya tarik investasi Indonesia di tengah persaingan global.

Menanggapi penemuan ini, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, menyatakan bahwa ini adalah bagian dari program Mubadala Energy untuk mendukung target produksi Indonesia tahun 2030.

Target ambisius tersebut mencakup produksi 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

Setelah penemuan ini, Mubadala Energy berencana mempercepat pengeboran sumur eksplorasi lainnya di wilayah yang sama.

Abdulla mengakui perbaikan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam hal kepastian hukum dan ketentuan fiskal, dan menyatakan harapannya akan terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, Abdulla menegaskan bahwa Indonesia menjadi investasi strategis bagi Mubadala Energy, terutama dalam mendukung transisi energi ke sumber energi bersih seperti gas bumi.

Melalui temuan ini, Indonesia sepertinya siap mengukir namanya sebagai pemain utama dalam peta energi global.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll