Ragam
13 Situs Sejarah di Kabupaten Aceh Selatan: Mengungkap Kejayaan yang Gemilang di Masa Lalu
AchehNetwork.com - Kabupaten Aceh Selatan memiliki sejumlah situs sejarah yang menyimpan cerita-cerita menarik dari masa lalu.
Berikut adalah beberapa situs yang patut untuk dijelajahi:
1. Meriam Kerajaan Meukek
Meriam peninggalan Kerajaan Meukek, yang dikirim oleh Raja Turki pada tahun 1864 M, menjadi saksi bisu perlawanan rakyat Aceh Selatan terhadap penjajahan Belanda.
Meriam ini memiliki kisah seru di balik perang di depan Krueng Sirullah pada tanggal 5 Mei 1874, di mana rakyat Meukek, Labuhanhaji, dan Tapaktuan mempertahankan kemerdekaan dengan gigih.
2. Rumah Adat Kluet (Rungko)
Rumah Adat Kluet atau Rungko, didirikan pada tahun 1861 oleh Raja Menggamat Imam Hasbiyallah Muhummad Teuku Nyak Kuto.
Selain sebagai tempat tinggal raja, Rungko juga menjadi tempat penyelesaian perselisihan dan sengketa di tengah masyarakat Menggamat.
3. Makam Teuku Raja Angkasah
Makam ini, terletak di pinggir Sungai Dayah, Desa Buket Gadeng, menyimpan kisah heroik Teuku Raja Angkasah.
Gugur pada tanggal 18 Desember 1925 dalam perang melawan Belanda, Teuku Raja Angkasah meninggalkan jejak kepahlawanan yang diabadikan dalam makamnya.
4. Makam Tengku Peulumat
Di Desa Beutong Peulumat, terletak makam Tengku Peulumat, seorang wali atau Aulia Allah.
Dikenal dengan kisah-kisah keajaiban, Tengku Peulumat hidup dalam kesucian dan kebeningan jiwa, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
5. Al-Qur'an Gadang
Al-Qur'an Gadang, ditulis oleh Datuk Sultan Palaci dari Pariaman Minangkabau, menjadi bukti keindahan seni tulisan tangan.
Al-Qur'an ini sering digunakan sebagai tempat bersumpah dalam perselisihan, dan diyakini membawa berkah kejujuran.
6. Makam Syekh Muda Waly Al Khalidy
Syekh Muda Waly Al Khalidy, seorang ulama besar, memiliki makam di Desa Blang Dalam.
Ia memimpin Pesantren Darussalam di Blang Poroh, mewarisi tradisi keagamaan dan ilmu pengetahuan.
7. Benteng Kerajaan Trumon
Benteng Trumon, yang dibangun pada tahun 1770-1802, menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Trumon melawan penjajahan Belanda.
Tempat percetakan uang kerajaan Trumon juga menjadi bagian dari sejarah penting di wilayah ini.
8. Bupaleh
Bupaleh berasal dari bahasa Arab Bupalatul, tempat berhujah ulama dalam mencari kebenaran berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist Nabi, mencerminkan semangat keagamaan dan pengetahuan sejak tahun 1940.
9. Masjid Tuo Pulo Kambing
Masjid Tuo Pulo Kambing, berusia lebih dari 9 abad, menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Aceh Selatan.
Keberadaannya yang unik, dipadukan dengan keajaiban saat memperingati Maulid Nabi, menambah daya tariknya.
10. Makam Raja Lelo (Banta Saidi)
Makam Raja Lelo di Desa Sapik Kluet Timur mengenang perjuangan Panglimo Raja Lelo atau Banta Saidi melawan pasukan Belanda.
Keberanian dalam pertarungan dan cerita epiknya menjadi warisan berharga.
11. Makam Teuku Cut Ali
Makam Teuku Cut Ali di Desa Suak Bakong menandai perlawanan berlanjut setelah gugurnya Teuku Raja Angkasah.
Cerita perang gerilya dan pertempuran sengitnya tetap hidup dalam sejarah.
12. Masjid Tuo Kampung Padang
Masjid Tuo Kampung Padang, dibangun pada 10 Agustus 1108 Masehi, memiliki keunikan dalam sejarah pembangunannya. Keberadaan Makam Tuan Tapa di depannya menambah nuansa mistis dan sejarah yang mempesona.
13. Makam Tuan Tapa
Makam Tuan Tapa di Kelurahan Padang, Tapaktuan, menjadi saksi bisu legenda heroik ketika Tuan Tapa mengalahkan dua ekor naga.
Keberadaan makam ini tetap menarik minat para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara.
Situs-situs sejarah ini bukan hanya tempat bersejarah tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
Mereka menandakan kejayaan dan keteguhan hati masyarakat Aceh Selatan dalam menghadapi berbagai cobaan.(*)