Kapal AS Dirudal Houthi: Bentrok di Laut Merah Antara AS dengan Houthi Yaman Makin Sengit

AchehNetwork.com - Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab menjadi saksi ketegangan yang memuncak antara kelompok Houthi Yaman dan kapal perang Amerika Serikat.

Dalam insiden dramatis ini, Houthi melaporkan bahwa salah satu kapal Amerika mengalami "hantaman langsung," sementara dua kapal komersial Amerika terpaksa mundur dari daerah konflik.

Dalam pernyataan resmi, Houthi menyatakan bahwa sejumlah rudal balistik mereka berhasil mencapai sasaran meskipun upaya keras kapal perang untuk mencegatnya.

Bentrokan ini berlangsung selama lebih dari dua jam, dengan pasukan militer Yaman secara intensif menggunakan rudal balistik mereka.

Kelompok Houthi, yang mengklaim sebagai angkatan bersenjata resmi Yaman, menambahkan bahwa "blokade" terhadap navigasi Israel di Laut Merah akan berlanjut hingga konflik di Gaza berakhir.

Sementara itu, Selandia Baru menyatakan keterlibatannya dalam mengatasi krisis tersebut dengan mengerahkan tim pertahanan beranggotakan enam orang ke Timur Tengah.

Perdana Menteri Selandia Baru, dalam pernyataannya pada Selasa (23/1/2024), menjelaskan bahwa langkah ini merupakan kelanjutan dari sejarah panjang negaranya dalam membela kebebasan navigasi di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya.

Chris Luxon, Perdana Menteri Selandia Baru, menegaskan bahwa personel pertahanan Selandia Baru tidak akan memasuki Yaman atau terlibat dalam pertempuran.

Namun, mereka akan berkontribusi pada pertahanan kolektif kapal-kapal di Timur Tengah, sebagai bagian dari koalisi internasional untuk menegakkan keamanan maritim di Laut Merah.

Sebelumnya, Selandia Baru telah menyerukan gencatan senjata dan jeda kemanusiaan di tengah eskalasi konflik Israel-Hamas.

Serangan Houthi dinilai telah mengganggu pelayaran global, memicu kekhawatiran terhadap inflasi global, dan menimbulkan ancaman terhadap stabilitas di kawasan Timur Tengah.(*)

Sumber: Serambinews.com