24 C
id

Male City, Kota Kecil yang Berkilau di Tengah Lautan dengan Gedung Pencakar Langitnya yang Menjulang Tinggi

Maladewa
Male City/Foto Googlemaps


AchehNetwork.com - Male City, sebuah keajaiban di tengah samudra, telah menjadi ikon kemakmuran dan pesona Maladewa. 

Kota kecil ini menawarkan pemandangan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, mengundang ratusan ribu orang untuk merasakan kehidupan padat yang menarik.

Terletak di daratan kecil di tengah samudra, Maladewa, yang hanya memiliki luas sekitar 297 km², menduduki peringkat ke-10 sebagai negara terkecil di dunia. 

Male City, meskipun hanya terdiri dari 12 pulau dan hanya 190 dihuni, menjadi pusat terpadat dengan populasi mencapai sekitar 252,000 jiwa dalam luas 8.3 km², menjadikannya pulau terpadat kelima di dunia.

Keunikan Male City tidak hanya terletak pada padatnya penduduk, tetapi juga pada sejarahnya yang panjang.

Dipengaruhi awalnya oleh budaya Hindu dan Buddha, kota ini kemudian beralih ke Islam setelah kedatangan pedagang Arab pada tahun 1153, yang menyebarkan agama Islam dan membuat Maladewa menjadi negara Islam.

Sejak meraih kemerdekaan pada tahun 1965, Male City tetap menjadi pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Meski kecil, kota ini menjadi gerbang utama bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan pulau-pulau Maladewa dengan pantai indah dan kekayaan bawah laut yang memukau.

Male City terus berkembang sebagai pusat ekonomi dan tempat tinggal bagi para pekerja asing.

Meskipun berada pada ketinggian hanya 2,4 m di atas permukaan laut, kota ini berhasil mengatasi tantangan sumber daya air dengan menggunakan air tanah dari desalinasi Reverse Osmosis, menjadikan air tanah desa Linasi sebagai solusi berkelanjutan.

Namun, dengan padatnya populasi, penanganan sampah menjadi tantangan serius.

Setiap hari, sekitar 33,000 ton sampah dikirim ke pulau lain, Laguna Tilafushi, yang menjadi tempat pembuangan sampah industri dan limbah, bahkan tumbuh sekitar 1 km setiap hari.

Perekonomian Male City didukung oleh sektor industri pembuatan kapal, tekstil, perikanan, dan pariwisata.

Meskipun sektor perikanan masih berkontribusi signifikan, pariwisata di Maladewa menjadi sektor terpenting, menyumbang lebih dari 60% pendapatan devisa.

Male City memiliki lebih dari 130 pulau resor mewah yang menjadi destinasi favorit para wisatawan.

Dengan perkembangan yang pesat, Male City terus menjadi pusat administrasi, perdagangan, dan pariwisata yang menarik.

Tetap setia pada nilai-nilai Islam, kota ini menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas, menjadikannya destinasi unik di tengah Samudra Hindia.

Bergabunglah dalam pesona Male City, kota kecil yang terus berkembang di bawah sinar matahari cerah Maladewa, dan temukan keindahan serta keunikan yang ditawarkannya.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll