24 C
id

Gerhana Bulan dan Matahari Menyertai Ramadhan 2024 Tanda Muncul Imam Mahdi? Berikut Penjelasan Buya Yahya

Gerhana
Ilustrasi gerhana/pixels


AchehNetwork.com - Menurut Farahhati Mumtahana, seorang peneliti dari Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, dua fenomena langit yang langka, gerhana bulan dan gerhana matahari, akan menambah keindahan Ramadhan tahun 2024. 

Namun, sayangnya, kedua gerhana tersebut tidak dapat diamati di wilayah Indonesia.

Berdasarkan informasi dari BRIN, gerhana bulan penumbra akan terjadi pada tanggal 24-25 Maret 2024, diikuti oleh gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024. 

Meskipun begitu, Farah menyarankan bahwa meskipun tidak dapat disaksikan langsung, fenomena ini dapat menjadi inspirasi untuk merencanakan perjalanan wisata atau ekspedisi untuk menyaksikannya di tempat lain.

Sejak dahulu, gerhana bulan dan matahari yang terjadi dalam bulan Ramadhan sering dikaitkan dengan datangnya Imam Mahdi sebagai salah satu tanda kiamat. 

Seorang ulama kharismatik, KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, pernah ditanya tentang hubungan antara gerhana tersebut dan munculnya Imam Mahdi.

Menurut penjelasan Buya Yahya, seorang ulama yang dihormati, dalam ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah, kemunculan Imam Mahdi adalah salah satu tanda besar akan datangnya kiamat.

Imam Mahdi diyakini akan muncul bersama Nabi Isa AS untuk menghadapi Dajjal menjelang hari kiamat.

Namun, Buya Yahya menegaskan bahwa meskipun kemunculan Imam Mahdi adalah bagian dari keyakinan umat Islam, gerhana bulan dan matahari tidak secara langsung terkait dengannya. 

Gerhana adalah fenomena alam yang bisa diprediksi, sementara kedatangan Imam Mahdi adalah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Buya Yahya menekankan bahwa fokus umat Islam seharusnya pada persiapan diri menyambut kedatangan Imam Mahdi, bukan mencari-cari tanda-tanda tertentu yang dianggap sebagai penanda kiamat.

 "Gak usah dicari. Gak usah nunggu gerhana. Kita menyiapkan diri dengan keimanan. Jika pada waktunya datang Sayyidina Isa, Imam Mahdi, kita akan menjadi pendukungnya," kata Buya Yahya.

Dengan demikian, meskipun fenomena gerhana bulan dan matahari menambah warna pada bulan Ramadhan, penting untuk tidak terlalu terjebak dalam menafsirkan fenomena alam sebagai tanda-tanda kiamat. 

Lebih baik fokus pada persiapan diri dan ketaatan kepada ajaran agama untuk menghadapi masa depan yang tidak terduga.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll