24 C
id

Kehidupan di Desa Terapung Dihuni Ribuan Orang di Danau Titikaka: Tradisi, Adaptasi, dan Keajaiban Alam

Desa Terapung
Desa Terapung/


AchehNetwork.com - Danau Titikaka tak hanya menjadi jejak alam yang memukau di Amerika Selatan, namun juga merupakana titik tinggi dunia dalam hal danau air tawar, terletak megah pada ketinggian 3810 meter di atas permukaan laut.

Dengan kedalaman rata-rata antara 460 dan 600 kaki, danau ini menghiasi salah satu dari 20 danau purba di bumi yang diperkirakan berusia jutaan tahun.

Tersemat di antara gemerlap Pegunungan Andes, Danau Titikaka menjadi rumah bagi kehidupan yang mengundang decak kagum.

Di atas permukaan air jernihnya, berdiri bangunan-bangunan yang ditempati oleh suku Indian Uro, yang menjalin sejarah panjang dengan danau ini.

Suku ini, sebagai keturunan penghuni asli Danau Titikaka, telah mempertahankan gaya hidup terapung yang khas selama berabad-abad.

Mereka menjelma menjadi penjaga 120 pulau apung, dibangun dari totora, tumbuhan endemik yang menjadi tulang punggung kehidupan mereka.

Pulau-pulau ini, meski dulunya berada lebih dekat ke tengah danau, telah dipindahkan atau dibangun kembali ke tepi setelah badai dahsyat pada tahun 1986.

Dari totora mereka membangun segala sesuatu: rumah, perahu, hingga pulau. 

Proses pembuatan pulau dimulai dengan membentuk dasar kokoh namun ringan dari akar totora yang diikat, memungkinkan pulau untuk mengapung secara alami di atas permukaan danau. 

Kemudian, lapisan demi lapisan akar totora dan alang-alang ditumpuk hingga membentuk pulau yang kukuh, mampu bertahan hingga 30 tahun dengan perawatan yang rutin.

Masyarakat Uro hidup dari sumber daya alam danau, memancing, berburu burung, dan mengumpulkan telur burung.

Namun, dengan arus perkembangan pariwisata, mereka mulai mendapatkan penghasilan tambahan.

Sektor pariwisata membawa perubahan besar, termasuk peningkatan fasilitas sanitasi dan adopsi teknologi modern seperti panel surya.

Kehidupan di Danau Titikaka semakin mencuat ke permukaan dan menarik banyak wisatawan.

Pulau-pulau ini kini dilengkapi dengan fasilitas penginapan yang nyaman dan restoran modern yang menyajikan hidangan lezat.

Wisatawan dapat menikmati perjalanan di danau menggunakan kapal tradisional yang dikendalikan oleh suku Uro.

Dengan menjaga kehidupan yang berkelanjutan dan menerima teknologi modern, suku Uro di Danau Titikaka telah menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana memelihara tradisi sambil beradaptasi dengan zaman.

Danau ini bukan hanya situs alam yang menakjubkan, melainkan juga rumah bagi komunitas yang hidup dalam harmoni dengan lingkungan mereka.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll