24 C
id

Kisah Abrahah Bangun Al Qullais, Gereja Megah untuk Menyaingi Kabah: Karena Iri, Penyerangan Makkah Pun Terjadi

Al Qullais
Monumen Bekas Gereja Al Qullais/Net


AchehNetwork.com - Kisah pasukan gajah yang tercatat dalam Alquran, khususnya dalam surah Al-Fiil, menyajikan peristiwa yang menggugah di mana pasukan tersebut berniat menyerang dan menghancurkan kota Makkah, dengan tujuan utama menghancurkan Ka'bah, tempat suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

Peristiwa ini dikenal sebagai Tahun Gajah, yang menjadi titik awal dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, pembawa akhir zaman. 

Menurut catatan sejarah yang dipaparkan oleh Asima Nur Salsabila dalam bukunya "1001 Fakta Dashyat Mukjizat Kota Makkah", penyerangan pasukan gajah terjadi pada tahun 571 Masehi.

Pada waktu itu, sekitar 60.000 pasukan gajah dipimpin oleh Abrahah, seorang penguasa dari negeri Habasyah (Ethiopia saat ini), yang juga menjabat sebagai Gubernur Yaman. 

Yaman pada masa itu merupakan salah satu negara Kristen yang besar, di mana Abrahah membangun gereja megah bernama Al Qullais dengan tujuan menyaingi kehormatan Ka'bah di Makkah.

Namun, upaya Abrahah untuk mengalihkan perhatian umat dari Ka'bah ke gereja yang dibangunnya di Yaman gagal total. 

Penduduk Makkah tetap memilih untuk memenuhi panggilan haji dan beribadah di Ka'bah. 

Hal ini membuat Abrahah marah dan bersiap untuk menyerang Ka'bah.

Abrahah bahkan mengirim utusan untuk mengancam penduduk Makkah agar beribadah di gereja yang dibangunnya, namun ancaman tersebut diabaikan. 

Dengan tekad yang bulat, Abrahah memimpin pasukannya untuk menyerang Makkah dengan niat menghancurkan Ka'bah.

Meskipun Abrahah memberi waktu kepada penduduk Makkah untuk mengungsi, mereka tetap bertahan di kota tersebut. 

Saat pasukan Abrahah mendekati Ka'bah dengan persiapan perang yang kuat, terjadi kejadian tak terduga.

Gajah-gajah yang menjadi bagian dari pasukan Abrahah tiba-tiba enggan untuk melangkah lebih dekat ke arah Ka'bah. 

Kemudian, segerombolan burung Ababil muncul, membawa batu-batu kecil yang berapi-api, yang dianggap berasal dari neraka. 

Setiap batu tersebut mengenai sasaran yang ditentukan sebelumnya, menyebabkan kerusakan yang besar pada pasukan Abrahah.

Bukan hanya batu berapi, burung-burung Ababil juga membawa penyakit cacar yang menyebabkan banyak tentara Abrahah meninggal akibat bisul yang sangat menyakitkan. 

Akibat serangan yang mengejutkan ini, pasukan gajah Abrahah menjadi kocar-kacir, banyak yang tewas, dan rencana Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah pun gagal total.

Abrahah, dengan rasa malu dan kekecewaan, kembali ke negerinya, tetapi dalam perjalanan pulang, dia meninggal. 

Kejadian ini menjadi bukti bahwa Ka'bah adalah rumah Allah yang dilindungi-Nya, dan tak seorang pun dapat menghancurkannya. 

Pada akhirnya, peristiwa ini menegaskan kekuasaan dan perlindungan Allah terhadap tempat suci-Nya, Ka'bah.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll