24 C
id

Negara-negara dengan Penduduk Ateis Terbanyak di Dunia

Negara Ateis
Persentase penduduk ateis/Sumber: Pew Research Center/Good Stats


AchehNetwork.com - Ateisme, pandangan yang menolak keberadaan Tuhan atau entitas ilahi, semakin populer dan umum dewasa ini. 

Menurut Julian Baggini dalam bukunya Atheism in History (2021), meskipun ketidakpercayaan pada Tuhan telah ada sejak lama, paham ateisme sebagai sistem kepercayaan terbuka baru muncul pada abad ke-17 dan 18.


Banyak yang mengidentifikasi diri sebagai ateis cenderung menganut filosofi sekuler seperti humanisme, rasionalisme, dan naturalisme. Ateisme juga sering dikaitkan dengan kemajuan ekonomi.


Studi dari Universitas Bristol yang dilaporkan oleh CNBC Indonesia mengungkapkan bahwa kehidupan tanpa agama menyumbang hingga 40% pada perkembangan ekonomi global di tahun 1990-an.


Penelitian dari Mississippi State University dan West Virginia University juga menemukan bahwa variabel ateis dan agnostik berkorelasi positif dengan kewirausahaan produktif. 

Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah sebagian orang memilih untuk menginvestasikan waktu dan energi mereka dalam bisnis daripada aktivitas keagamaan.


Menurut survei oleh Gallup International Association (GIA) di 61 negara yang mencakup dua pertiga populasi dunia, sekitar 16% orang di dunia tidak percaya akan adanya Tuhan.


Survei juga menunjukkan bahwa Asia merupakan wilayah dengan jumlah ateis terbanyak, dengan negara-negara seperti Jepang, Republik Ceko, Swedia, dan Vietnam tercatat sebagai negara-negara yang paling tidak religius.


Temuan dari Pew Research Center menunjukkan bahwa Republik Ceko memiliki populasi ateis terbesar, mencapai 78,4% pada tahun 2022. Korea Utara juga memiliki persentase penduduk ateis yang tinggi, mencapai 71,3%.


Negara-negara dengan jumlah penduduk ateis yang signifikan cenderung menjadi negara maju. Masyarakat di negara-negara maju umumnya lebih terbuka terhadap keragaman dalam hal agama, etnisitas, dan budaya, yang dapat mengakibatkan penurunan pentingnya keyakinan agama dalam identitas individu.


Namun, hubungan antara ateisme dan kemajuan ekonomi atau pembangunan sosial tidak selalu sebab-akibat. Terdapat banyak faktor kompleks yang mempengaruhi fenomena ini, dan korelasi antara kedua hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai variabel yang berbeda.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll